Pelaku Usaha Minta Stabilkan Ekonomi

Pelaku Usaha Minta Stabilkan Ekonomi

TELUK KUANTAN (RIAUMANDIRI.co) - Pendapatan pedangan mengalami penurunan drastis di sejumlah pasar dan pusat perbelanjaan, Kota Teluk Kuantan.

Penurunan pendapatan para pedangan tersebut, disebabkan oleh turunnya daya beli masyarakat di Kota Teluk Kuantan. Untuk pelaku usaha Minta Pemerintah Daerah Kuansing menstabilkan ekonomi.

Penurunan pendapatan ini dirasakan Pemilik toko Amanah, Linda (52) yang berjualan pakaian bayi  di komplek pertokohan pasar lama di depan Taman Jalur Teluk Kuantan, me/ngatakan, kepada koran ini, Rabu, (2/11), siang.


Linda mengatakan, beberapa tahun belakangan ini pengha/silannya, mengalami penurunan yang drastis. Hal ini disebabkan kurangnya minat beli masyarakat Teluk Kuantan, dikarenakan merosotnya perekonomian masyarakat.

"Ya beberapa tahun belakangan ini pengunjung sepi betul dan penjualan otomatis berku/rang. Kondisi ini, sudah kami rasakan beberapa tahun belakangan ini," ujar Linda.

Linda juga menambahkan, kemerosotan penjualan ini juga disebabkan banyaknya pedagang baru dan menjual barang yang sama. "Kan sekarang sudah banyak di buka, swalayan-swalayan, dan ini juga berpengaruh kepada omset kami," ungkapnya.

Ia juga mengatakan, menganai tempat kami jualan ini merupakan lokasi pasar lama yang belakangan sudah jarang dikunjungi oleh pembeli.
"Kadang-kadang penjualan kami 500.000 rupiah sehari, kadang tidak malah tidak ada sama sekali. Pada hal toko kami buka mulai pukl 08.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB malam," terangnya.

Linda mengatakan lagi, untung saja toko ini milik sendiri, kalau sempat toko ini kami sewa, mungkin usaha ini sudah gulung tikar dan dipastikan kami tidak sanggup untuk membayar sewanya.

"Untung saja toko tempat kami berjualan ini sudah milik sendiri, andai saja kami sewa pastinya, kami tidak sanggup membayar sewanya,"jelasnya.

Ditanya apakah toko ini memiliki karyawan, Linda menegaskan, selama ini dia tidak menggunakan pembantu penjaga toko, untuk menjaga dan melayani pembeli hanya dirinya dan anaknya saja yang melayani pembeli.

"Bagaimana mau pakai karyawan, dari keuntungan berjualan ini untuk kebutuhan keluarga, kami saja belum terpenuhi semua, emang mau gaji karyawan pakai apa?"cetusnya.

Ketika ditanya apa penyebab merosotnya penghasilan ini, Linda mengatakan, pemerosotan ini terjadi setelah pembangunan Taman Kota Jalur Taluk Kuantan.

"Coba lah anda lihat, dulunya di depan toko kami ini ada pasar rakyat, beberapa pekan sekali masyarakat ramai datang belanja ke pasar. Sekarang sudah ada pembangunan taman kota,

tentu sangat berdampak kepada menurunnya jumlah pengunjung akibat pasar rakyat tidak ada lagi, ini kan berakibatkan kepada masyarakat pedagang macam kami ini," ujarnya.

Sementara itu, di tempat terpisah, merosotnya penghasilan juga dirasakan oleh pengelola hotel Latifa yang beralamat  di Jalan Ahmad Yani, Teluk Kuantan, Alfides (40), ketika dikonfirmasi mengatakan, menurunya, pendapatan juga dirasakannya sejak setahun terakhir ini.

Ia menjelaskan, dari jumlah 27 kamar yang tersedia rata-rata setiap harinya, terisi empat sampai lima kamar saja, bahkan sering juga tidak ada tamu yang datang untuk menginap.

"Benar bang, rasanya setahun belakangan ini ekonomi Kuansing menurun . Contoh saja hari ini (kemarin,red) hanya tiga kamar yang terisi," ungkapnya.

Terkait kondisi tersebut, pihak pengelola hotel tentu mengalami kesulitan untuk membayar operasionalnya. "Operasional kami lumayan besar juga bang, Ya seperti bayar pajak, gaji karyawan dan bayar biaya listrik, "jelasanya.

Alfides mengatakan harapannya kepada pemerintah Kuantan Singingi, agar segera menstabilkan kembali perekonomian masyarakat Kuansing.
"Kami sangat berharap kepada pemerintah,

untuk menstabilkan perekonomian kuansing, khususnya di Kota Teluk Kuantan ini, karena ini merupakan tugas pemerintah dan kewajiban pemerintah," tutupnya.(wan)