Siak IV Masuk APBD Murni 2017

Siak IV Masuk APBD Murni 2017

PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Meski batal dianggarkan dalam APBD Perubahan Riau tahun 2016, namun DPRD Riau memastikan kelanjutkan Jembatan Siak IV akan tetap dilanjutkan. Yang paling mungkin, adalah menganggarkannya kembali dalam APBD Riau tahun 2017.

Siak IV Menurut anggota Komisi D DPRD Riau, Hardianto, Kamis (13/10), DPRD dan Pemprov Riau tetap komit untuk menyelesaikan pembangunan Jembatan Siak IV yang telah lama terbengkalai. Sejauh ini, pihaknya telah menerima hasil kajian Engineering Estimate (EE) yang dilakukan Lapi Gistama dari Institut Teknologi Bandung.

"Dari hasil kajian mereka, dari aspek teknis dan hukum, pembangunan (Jembatan) Siak IV layak dilanjutkan. Jadi tidak ada persoalan lagi bagi kita," ungkap politisi Partai Gerindra tersebut. Selain itu, konsultan juga mengatakan, penyelesaian Jembatan Siak IV membutuhkan waktu selama 18 bulan tanpa terhenti.

"Solusinya, pelaksanaannya dilakukan dengan sistem multiyears atau tahun jamak. Ketika multiyears, berbicara dasar hukum atau payung hukumnya adalah Perda atau MoU," sebutnya.

"Perda mungkin prosesnya panjang. MoU bisa sangat singkat. Cuma persoalannya kita dihadapkan pada Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 Pasal 54 ayat (4). Bahwa intinya di situ diterangkan kalau penandatanganan MoU multiyears itu harus bersamaan dengan MoU KUA-PPAS," sambung Hardianto.

"Kami di Komisi D selain bekerja dan komitmen untuk masyarakat, tentu dihadapkan kepada aturan-aturan main dan regulasi yang mengikat. Itu yang kita hargai," sambungnya. Sebagai solusinya, lanjut Hardianto, tetap dikerjakan dengan sistem multiyears, dan dilaksanakan dengan menggunakan APBD Murni 2017.

"Itu tidak ada persoalan. Kita terakhir tadi (kemarin,red) malam meminta juga tanggapan dari TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah,red). Pak Sekda (Sekretaris Daerah,red) juga menyampaikan optimis ini bisa diselesaikan," paparnya.

"Insya Allah tidak terkendala persoalan jabatan gubernur. Karena 18 bulan yang disampaikan konsultan EE itu waktu maksimal. Perkirakan kita 16 bulan itu sudah selesai. Asal memang kontraktornya bekerja maksimal. Karena pekerjaan berat saja tersisa, yang memang butuh presisi dan waktu yang panjang," lanjutnya.

Untuk itu, dirinya berharap agar masyarakat jangan tergiring oleh opini yang dilemparkan oleh pihak-pihak tertentu yang mengatakan kalau DPRD dan Pemprov Riau tidak mau menyelesaikan pembangunan Jembatan Siak IV.

"Kita tetap komitmen menyelesaikan Siak IV. Namun untuk kita semua safety, jembatan siap dan masyarakat menikmati, serta semua regulasi dan aturan main kita penuhi," pungkasnya.

Sebelumnya, muncul polemik karena kesalahpahaman antara Kepala Dina Bina Marga Riau, Syafril Tamun, dengan Badan Perencanaan Daerah Riau, terkait usulan angka sebesar Rp22 miliar untuk dimasukkan di APBD P Riau TA 2016. Menurut Tamun, mestinya, anggaran itu bagian dari tahapan multiyears.
 
Tamun bersikeras, jika memang kelanjutan pembangunan Siak IV dilaksanakan tidak dengan sistem multiyears, lebih baik tidak dikerjakan sama sekali. Syafril Tamun mengaku tersinggung dan kaget saat Bappeda Riau mengusulkan anggaran sebesar Rp22 miliar tersebut menjadi tahun reguler.

Sementara di beberapa kesempatan, dia sudah sering berkoar-koar dan mengusulkan ke Bappeda Riau terkait rencana pembangunan Jembatan Siak IV tersebut menggunakan sistem tahun jamak.
 
Tapi sebaliknya, Bappeda Riau malah menyebut tidak pernah ada usulan darinya. Hal ini pula yang membuat dirinya kecewa. Apalagi Rp22 miliar yang dianggarkan di APBD-P Riau TA 2016 itu akan digunakan membangun opret jembatan. (dod)