Kelangkaan Burung Beo Asal Afrika Mulai Punah

Kelangkaan Burung Beo Asal Afrika Mulai Punah

JAKARTA(RIAUMANDIRI.co) - Lebih dari seribu ekor burung Beo abu-abu Afrika baik yang memiliki warna putih abu-abu maupun yang berwarna abu-abu merah, mendiami sebuah hutan di Ghana pada tahun 1990-an.

Namun, penelitian pada 2016 yang diterbitkan dalam jurnal Ibis mengungkapkan, terdapat permintaan terhadap burung ini sebagai hewan peliharaan.

Menurut penelitian tersebut, perdagangan sebagai hewan peliharaan, dan berkurangnya jumlah hutan, khususnya dalam penebangan pohon-pohon besar yang menjadi tempat burung beo ini berkembang biak, menjadi faktor utama yang menyebabkan penurunan jumlah burung beo ini.

"Populasi burung beo abu-abu di Ghana sudah menurun secara serempak dan saat ini spesies tersebut menjadi sangat langka di seluruh negeri," kata Nigell Collar dari Birdlife International.

Burung beo abu-abu Afrika adalah hewan yang paling sering diperdagangkan sebagaimana dicatat oleh Convention on the International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES), sebuah badan yang mengatur perdagangan satwa liar di dunia.

Ada sebanyak 800.000 perdagangan impor yang legal sejak tahun 1980. Namun angka ini tidak memperhitungkan jumlah burung beo yang diambil dari hutan.

Burung beo liar sangat rentan terhadap kematian di dalam penangkaran, dan sudah diperkirakan sebanyak 45 sampao 65 persen dari burung ini binasa sebelum mencapai pasar ekspor. (ng/ivn)