TEMBILAHAN (RIAUMANRI.co)-Bupati Inhil HM Wardan menegaskan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Indragiri Hilir tidak ada melakukan pungutan di saat menyalurkan bantuan kepada masyarakat. Namun, kalau memang terbukti melakukan pungutan akan dilakukan tindakan tegas.

"Saya tegaskan, bahwa seluruh bantuan yang dilakukan BPBD tidak ada pungutan biaya sedikitpun kepada masyarakat. Jadi yang berkembang itu hanyalah isu belaka. Karena kita sudah ada anggaran. Sarana dan prasarana kita ada, petugas juga siap 24 jam.  Seperti kejadian laka laut  malam kemarin, petugas langsung turun ke lokasi," kata HM Wardan, Kamis (8/9).

Bahkan kata Mantan Kadisdik Provinsi Riau ini, jika benar ditemukan oleh masyarakat oknum yang melakukan itu, Wardan berjanji akan menindak tegas."Kalau itu terbukti, silahkan sampaikan kepada saya. Akan segera kita proses," tegasnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Inhil Yusfik mengatakan sudah mempertanyakan hal itu kepada keluarga korban dan semua itu ternyata tidak benar.
Mendengar itu kami semua sedih, padahal itu sama sekali tidak benar. Kita sudah tanyakan kepada keluarga korban dan tidak ada," ujarnya.
Namun ia menegaskan, meski mendapat tudingan tersebut, pihaknya akan tetap semangat dalam menjalankan tugas. Selain itu Yuspik selaku ketua tim SAR Kabupaten Indragiri Hilir, juga akan menindaklanjuti arahan  Bupati agar selalu siap dan siaga dalam misi kemanusiaan.

"Kepada masyarakat beliau mengimbau agar jagan segan untuk melaporkan jika terjadi bencana baik di darat maupun di laut, karena dalam penangganan oleh tim SAR  tidak ada dipungut biaya apapun," paparnya.

Menurut pantauan, Wardan tampak puas melihat gudang logistik BPBD yang masih menyimpan persedian cukup lengkap. Seperti stok bantuan makanan serta peralatan penyelamatan seperti pelampung dan perahu karet penyelamatan serta berbagai mesin dan mobil pemadam. Tak lupa pula Wardan juga meninjau langsung Posko Kebakaran Hutan dan Lahan yang berpusat di sana.