Peduli KPU, Gerak Lakukan Aksi Damai

Peduli KPU, Gerak Lakukan Aksi Damai

BANGKINANG KOTA (riaumandiri.co)-Puluhan massa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Kampar (Gerak) mendatangi Kantor Pemilihan Umum (KPU) Kampar untuk melakukan aksi damai, Senin (29/8).


Puluhan mahasiswa ini dalam orasinya di depan Kantor KPU Kampar mempertanyakan kepada KPU tentang adanya oknum penyelenggara Pemilu khususnya Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Tapung yang diduga ada salah seorang anggotanya  pernah terkena sanksi administrasi pada Pileg 2014 karena terindikasi terlibat pelanggaran Pemilu.


"Sudah jelas oknum ini pernah terkena sanksi pada Pileg 2014 lalu dan sudah beberapa kali menjadi Ketua PPK Tapung, kok 2016 ini orang ini bisa diloloskan lagi oleh KPU, apa tidak ada calon anggota PPK lain di Kampar ini lagi ," ujar Anton salah seorang aktivis yang ikut dalam aksi ini.



Selain itu, mereka juga mempertanyakan tentang verifikasi faktual yang dilakukan KPU untuk balon independen yang duluan dari pelantikan Panwascam. "Jadi 2 hari sebelum Panwascam bekerja siapa yang mengawas PPS bekerja dan sekiranya ada penyimpangan di lapangan siapa yang bertanggungjawab," tegas Anton.


Menanggapi pertanyaan aktivis, Ketua KPU Kampar Yatarullah menjelaskan tahapan dan proses yang dilakukan KPU Kampar sudah sesuai dengan aturan yang berlaku.


"Semua yang kami lakukan sudah sesuai aturan dan tahapannya, Subianto (oknum PPK)  ini terpilih sesuai dengan Rapat Pleno KPU dan tidak ada peraturan perundang-undangan yang berlaku melarang orang yang terkena sanksi administratif tidak boleh dipilih kembali," terang Yatarullah.
Ditambahkannya kalau memang ada ditemukan penyimpangan dan kesalahan, silakan adukan ke Panwas kalau terbukti kami siap memberhentikan oknum tersebut.


"Begitu juga dengan saya kalau memang ada temuan atau bukti silakan laporkan ke Panwas ataupun DKPP," tambah  Yatarullah.


Usai menyampaikan orasinya, puluhan mahasiswa ini serahkan boneka warna merah tanpa mata yang diartikan berlumuran darah kepada Ketua KPU sebagai simbol Pilkada Kampar berpotensi konflik yang disebabkan penyelenggara Pilkada itu sendiri.
Setelah itu massa membubarkan diri dan melanjutkan aksinya di Kantor Panwas Kampar di Jl Kartini Bangkinang.(ari)