Mancokau Ikan, Budaya Unik Kampar Kiri

Mancokau Ikan, Budaya Unik Kampar Kiri

KAMPAR KIRI HULU(riaumandiri.co)-Tradisi menangkap ikan dengan dikenal Mancokau Ikan merupakan budaya yang telah turun-temurun dihidupkan oleh masyarakat Kampar Kiri Hulu. Setiap desa di sana memiliki lokasi sungai untuk acara Mancokau Ikan sekali dalam setahun  ini.

Demikian yang disampaikan Camat Kampar Kiri Hulu, Nuzum Azhal kepada wartawan saat menghadiri acara Mancokau Ikan di De sa Gema, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Minggu (21/8).


Helat Mancokau Ikan ini juga dihadiri oleh tokoh masyarakat Kampar H Khairuddin Siregar, para kepala desa se-Kecamatan Kampar Kiri Hulu serta dipadati oleh ribuan masyarakat dari dalam dan luar kecamatan Kampar Kiri Hulu.


"Ini tradisi dan kearifan lokal masyarakat Kampar Kiri Hulu. Kami masyarakat di sini masih sangat menjunjung tradisi leluhur berupa Mancokau Ikan di sungai Subayang," ucap Nuzum Ashal.



Sementara Khairuddin Siregar yang berkesempatan hadir mengaku sangat mengagumi budaya Mancokau Ikan yang tumbuh di sini. Dia menyebut tradisi yang berlatar dari semangat kebersamaan, kegotongroyongan dan sikap saling mentaati norma dan kesepakatan antar ang gota masyarakat  untuk senantiasa rukun dengan semangat menjaga nilai-nilai peninggalan leluhur.
"Ini sebagai cerminan bahwa masyarakat di sini masih sangat menjunjung semangat kekeluargaan dengan senantiasa menjaga nilai-nilai yang diwariskan para leluhur," ucap Khairuddin.


Sementara tokoh pemuda masyarakat Gema M Yusuf menyebut tradisi Mancokau Ikan di Kecamatan Kampar Kiri Hulu merupakan sebuah budaya yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat, dilandasi oleh niat dan semangat para orang tua-tua dulu sebagai upaya yang kuat untuk senantiasa menjaga lingkungan, sungai hutan dan makhlug hidup yang ada di dalamnya termasuk manusia yang bermukim di sekitarnya.
"Mancokau ini di Kampar Kiri Hulu dilaksanakan sekali dalam setahun. Tradisi ini sebagai upaya nenek moyang untuk menjaga sungai dan lingkungan dari kerusakan," terang Yusuf.


Hal senada juga diutarakan oleh salah seorang Ninik Mamak setempat, Zamri R mengungkapkan bahwa setiap individu yang ingin turut serta dalam Mancokau Ikan dikenanakan uang sumbangan sebesar Rp15 ribu untuk warga lokal dan Rp30 ribu untuk warga yang datang dari luar.
"Uangnya ini sebagai sumbangan bagi panitia. Uang yang terkumpul nantinya akan dipergunakan untuk kepentingan masyarakat seperti pembangunan masjid dan lain-lain," beber Zamri.


Di ujung acara mancokau ini, ikan-ikan yang berhasil dikumpulkan akan dilelang kepada para hadirin yang datang. Seperti lazimnya lelang kebanyakan, ikan akan dibawa pulang oleh pemenang lelang. ***