Disperindag Riau Usulkan Kran Impor Gula

Disperindag Riau Usulkan Kran Impor Gula

Pekanbaru (riaumandiri.co)-Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau mengusulkan pembukaan kebijakan keran impor ke daerah setempat sebagai solusi menekan harga gula di pasar tradisional yang hingga kini tidak kunjung turun.
 

"Sebetulnya sudah banyak daerah yang mengusulkan untuk buka keran impor. Dari Riau sendiri, kita sudah menyurati Presiden lewat Mendag untuk segera buka keran impor," kata Kepala Dis perindag Riau Muhammad Firdaus di Pekanbaru, Jumat (29/7).


Sebagai informasi, melonjaknya harga gula pascalebaran lalu yakni dikisaran harga Rp16 ribu per kilogram, ini jauh berbeda dari normal di hari biasa gula pasir hanya dijual Rp12 ribu.



Untuk itu, Disperindag Riau mengharapkan usulan tersebut dapat menekan dan mengantisipasi harga gula yang tinggi dengan meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mengambil kebijakan pembukaan impor gula ke Riau.


Langkah lain yang diambil Firdaus adalah meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk juga menambah pasokan gula murah ke Riau. Karena naiknya harga gula ini terjadi karena permintaan yang lebih tinggi dari penawaran. Sehingga harga gula tidak kunjung turun.


Disperindag bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Riau akan menggelar rapat membahas kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako) yang masih tinggi. "Rencananya Senin besok akan kita rapatkan di Kantor BI," tuturnya.


Keterangan dari Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Pekanbaru, Mas Irba H Sulaiman mengatakan bahwa pasokan gula di Pekanbaru juga berkurang dari biasanya.


Ia mengatakan jalur produksi gula dari petani tebu dan penggiling mengalami hambatan sehing ga harga gula menjadi tinggi.
Namun Irba mengakui bahwa ada kecurigaan yang muncul dari kondisi tersebut. Pasalnya sudah hampir dua bulan, kenaikan gula pasir tersebut dimulai, hingga saat ini tidak kunjnug turun.
"Tidak mungkin selama itu terjadi hambatan distribusi. Bisa jadi di sini ada permainan," sebutnya.
Untuk itu Irba juga sudah mengajukan untuk dibukanya impor gula dari negara tetangga. Ia telah menyampaikan surat permohonan agar Pemprov bisa segera menindaklanjuti permintaan tersebut ke Pusat.
"Gula pasir merupakan komoditas yang tata niaganya diatur oleh negara, untuk itu impor yang dilakukan harus seizin Pusat," ujarnya.
"Kita harapkan kebijakan ini bisa segera diambil karena harga gula yang mahal sudah memberatkan masyarakat," kata Irba.(ant/dar)