Dermaga Baru Tidak Beroperasi Maksimal

LMB: Ini Murni Kelalaian Dishubkominfo

LMB: Ini Murni Kelalaian Dishubkominfo

BENGKALIS  (riaumandri.co)-Membludaknya antrean kendaraan yang hendak menyeberang saat musim mudik lebaran Idul Fitri maupun hari besar lainnya, selalu menjadi perbincangan hangat masyarakat Negeri Junjungan dari tahun ke tahun.
Tahun ini, masyarakat berharap dapat menyeberang dengan nyaman tanpa mengantre berjam-jam, menyusul telah diresmikannya dua dermaga baru oleh Bupati Bengkalis dua hari menjelang lebarang. Sayangnya, harapan  tersebut, hanya tinggal harapan lantaran kedua dermaga baru tersebut, tidak bisa difungsikan secara maksimal.
Dermaga baru Air Putih Bengkalis tidak bisa berfungsi maksimal karena dangkal, sedangkan dermaga baru Sungai Selari tidak cukup besar untuk menampung armada penyeberangan seperti KMP Aeng Mas, KMP Swarna Putri, KMP Bahari Nusantara dan lainnya. Dermaga baru Sungai Selari hanya mampu menampung armada romo penyeberangan berukuran kecil seperti KMP Swarna Dharma.
Menanggapi kondisi ini, Ketua Dewan Pengurus Daerah Laskar Melayu Bersatu (DPD – LMB) Kabupaten Bengkalis, Herman Ahmad, menyentil Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Kabupaten Bengkalis selaku pelaksana teknis pembangunan kedua dermaga baru itu.
“Kita menilai tidak kondusifnya arus penyeberangan saat mudik lebaran tahun ini murni tanggung jawab Dishubkominfo. Ada unsur kelalaian di sana, baik saat perencanaan pembangunan maupun pada saat proses pembangunan dermaga yang baru. Seharusnya Dishubkominfo berkoordinasi dengan berbagai pihak yang berkompetn seperti KSOP, tim ahli dari perguruan tinggi, BLH dan lainnya. Jika ada koordinasi yang baik pasti tidak terjadi kesalahan fatal seperti sekarang ini,” ujar Herman.
Dikatakan Herman, permasalahan kedalaman ujung dermaga maupun soal ukuran dermaga yang tidak memadai, merupakan kesalahan sangat fatal. “Soal kedangkalan, kita mempertanyakan kajian dan studi kelayakan yang dilakukan selama ini apa saja? Apakah soal kedalaman tidak disertakan dalam studi kelayakan atau Amdal. Begitu juga soal ukuran dermaga. Permasalahan yang terjadi sekarang murni tanggung jawab Dishubkominfo,” tegasnya.
Herman mengimbau agara seluruh SKPD yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkalis untuk serius mendukung program Bupati Bengkalis Amril Mukminin, demi percepatan pembangunan dan kemaslahatan masyarakat Negeri Junjungan.
Pengerukan
Menyikapi keluhan masyarakat, Kadishubkominfo Bengkalis, H Jaafar Arief berdalih secara geografis tekstur pantai di Bengkalis berlumpur sehingga proses sedimentasi mudah terjadi. Untuk itu pihaknya berencana melakukan pengerukan secara komprehensif.
“Bukan hanya pelabuhan penyeberangan yang baru dibangun itu saja, melainkan juga pelabuha-pelabuhan lain. Karena itu, butuh perencanaan yang matang untuk kegiatan pengerukan,” ujar Kadishubkoninfo.
Dikatakannya, sebelum-sebelumnya, pelabuhan Bandar Sri Laksamana (BSL) dan Bandar Sri Setia Raja (BSSR) juga mengalami pendangkalan dan untuk memudahkan kapal beroperasi, dilakukan pengerukan. Tingkat sedimentasi ini berbeda antar satu pelabuhan dengan pelabuhan yang lain.
Saat ditanya adanya kegiatan pengerukan di pelabuhan penyeberangan roro II Desa Air Putih, Jaafar mengatakan, kegiatan pengerukan itu sifatnya terbatas, hanya sedalam 3 meter bertujuan untuk membersihkan dasar perairan dari potongan-potongan besi dan kayu yang bisa membahayakan kapal.
“Kalau untuk alur manuvernya belum, inilah rencananya mau kita lakukan sehingga kedepan, pelabuhan penyeberangan ini bisa berungsi secara optimal,” kata Jaafar.***