Antisipasi Pelanggaran Pemilukada 2017

Bawaslu Gelar Sosialisasi dengan Stakeholder dan Masyarakat

Bawaslu Gelar Sosialisasi  dengan Stakeholder  dan Masyarakat

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu RI) terus mensosialisasikan pemilihan bupati dan walikota 2017 mendatang. Upaya Pusat ini juga dilanjutkan Bawaslu Provinsi Riau, dalam bentuk sosialisasi tatap muka kepada stakeholders dan masyarakat di Provinsi Riau.

Khususnya di Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar. Dimana dua kabupaten/kota di Riau ini, yang akan mengelar pilkada serentak nantinya.Upaya Ini dikatakan bertujuan mencegah potensi pelanggaran pemilu secara massif.

Ketua Bawaslu Riau, Edi Syarifuddin, didampinggi Aggota Bawaslu Riau, Rusidi Rusdan mengatakan, sosialisasi tatap muka kepada stakeholders dan masyarakat bertujuan untuk mensosialisasikan cara melakukan pengawasan

Bawaslu
dan penanganan pelanggaran pada  penyelenggaraan Pemilihan, khususnya nanti untuk Bupati, dan Walikota di Provinsi Riau.

Selain itu, sosialisasi memiliki sasaran utama agar penyelenggara dan masyarakat dapat membangun suasana demi terciptanya suasana tertib dan aman.

"Kita berharap dengan dilakukanya kegiatan sosialisasi yang digagas oleh Bawaslu dapat menjadikan suasana yang kondusif pada penyelengaraan Pemilihan Bupati dan Walikota di Provinsi Riau, seperti Kabupaten Kampar dan Kota Pekanbaru, biasa terwujud dengan damai dan aman," ujarnya usai mengelar kegiatan sosialisasi tatap muka kepada stakeholders Pemilihan, Bupati dan Walikota Tahun 2017 di Hotel Mutiara Merdeka, Kamis (9/6).

Untuk itu, lanjut Rusidi Rusdan lagi, dalam mencegah terjadinya pelanggaran pemilu dibutuhkan tidak hanya peran penyelenggara namun peran serta partisipasi masyarakat dalam mengawasi tahapan hingga proses rekapitulasi yang merupakan bagian utama dalam penyelenggaraan pemilu demi mewujudkan permilu langsung, umum, bebas dan rahasia.
"Tidak ada artinya Bawaslu tanpa ada campur tangan masyarakat dan semua stakeholder," kata Rusidi.

Selain itu katanya, pihak Bawaslu sudah mengevaluasi pemilu legislatif dan presiden dan wakil presiden pada periode yang kini tengah berjalan. Artinya Bawaslu, tidak mau pelanggaran malah semakin masif.

"Oleh karena itu kita melakukan pendekatan persuasif kita berharap pemilu bukan hanya tanggung jawab penyelenggara namun sukses pemilu adalah tanggung jawab bersama," ujarnya.

Rusidi juga mengatakan, Bawaslu dalam melakukan tugas pengawasan pemilu, masih mengutamakan srategi pencegahan ketimbang penindakan. Karena lebih baik mencegah, dari pada menindak yang terjadi. Sebab dengan dilakukan pencegahan potensi pelanggaran diharapkan dapat secara dini diminimalisasi apapun bentuk pelanggaranya.

"Bawaslu dan jajaranya tetap mengutamakan fungsi pencegahan dari penindakan. Fungsi pencegahan tersebut dimaksudkan sebagai memberi informasi kepada masyarakat terhadap potensi pelanggaran tentunya sebagai menyukseskan pilkada dan menjadi barometer pelaksanaan pilkada serentak yang baik tanpa kecurangan," ujarnya

Selain itu, ia mengajak kepada para pemilih pemula agar berpartisipasi aktif mengawal integritas pelaksanaan pemilu karena, tanpa andanya partisipasi pemilih muda demokrasi hanya ruang hampa untuk menentukan masa depan bangsa.

"Khususnya generasi muda adalah bagian penting dari proses pemilu, karena 30 persen pemilih merupakan adalah pemilih muda atau pemula. Tentunya kepada generasi muda masa depan bangsa ditentukan oleh generasi muda," ujarnya

Sementara itu Pimpinan Bawaslu RI, Nasrullah dalam hal ini diwakili timnya dalam acara sosialisasi itu  mengatakan, Keterbatasan personal, daya dukung dan kewenangan pengawas Pemilu membuat partisipasi masyarakat dalam pengawasan pemilihan kepala daerah sangatlah dibutuhkan.

Menurutnya dengan pengawasan partisipatif akan menutup kekurangan pengawas Pemilu dalam mengawasi seluruh aspek dan tahapan pemilihan."Nah, mendorong partisipasi masyarakat dengan membangun kepedulian bersama bahwa pilkada adalah milik bersama.Sukses atau tidaknya pilkada ditentukan partisipasi masyarakat," ujarnya

Terhadap 2 kabupaten yang akan menggelar pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Walikota secara serentak di Provinsi Riau, Rusdi meyakini bahwa hal ini tantangan bagi jajaran Bawaslu Provinsi Riau, sebagai penyelenggara yang dipercaya oleh rakyat.

Untuk itu ia yakin dengan dukungan dan partisipasi yang solid dari masyarakat proses tersebut akan berjalan dengan tanggung jawab demi suksesnya Pilkada.

"Yang jelas, anggaran yang dibutuhkan untuk dua daerah ini berbeda, dan kita berharap Pemko dan Pemkab dapat bersinergi dalam mensuport anggaran yang dibutuhkan dan bukan yang di inginkan,"imbuh Rusidi.

Turut hadir dalam sosialisasi tatap muka itu adalah Pemerintah Daerah, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), parpol, Organisasi Kemasyarakatan, tokoh masyarakat, tokoh agama, kalangan akademisi, media massa, mahasiswa dan pelajar (ben)