Kasus Pemukulan MahasiswaA

Pemprov Riau Siapkan Tim Investigasi

Pemprov Riau Siapkan Tim Investigasi

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Perihal kasus pemukulan terhadap mahasiswa Universitas Riau yang sempat menimbulkan gejolak dan aksi besar-besaran, terus disikapi Pemprov Riau.

 Saat ini, Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Riau, telah mempersiapkan tim untuk menyelidiki kasus dugaan pemukulan dan penganiayaan tersebut.

Seperti diketahui, aksi pemukulan itu terjadi Rabu (13/4) lalu. Saat itu, Pemprov Riau sedang menggelar rapat koordinasi dan supervisi pencegahan korupsi, bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung Daerah.

Terkait aksi itu, saat ini Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman juga telah menonaktifkan dua pejabat pratama, yakni Karo Humas Darusman dan

Pemprov
Kakansatpol PP Riau, Zainal. Begitu juga oknum pegawai di lingkungan protokoler, yang diduga ikut melakukan pemukulan tersebut.

Penonaktifan itu berlaku hingga tim investigasi yang dibentuk Pemprov Riau, mengeluarkan hasil penyelidikannya. Selanjutnya, barulah Pemprov mengambil sikap khususnya terkait sanksi terhadap pihak-pihak yang dinilai bertanggung jawab dalam kasus pemukulan itu.

"Kita sedang siapkan tim, sesuai dengan peraturan kepegawaian. Secara administrasi kita akan mengumpulkan data dan fakta apa yang telah terjadi di Gedung Daerah ketika itu," ujar Kepala BKPPD Riau, Asrizal, Minggu (17/4).

Dijelaskan Asrizal, tim investigasi tersebut berasal dari internal kepegawaian, tanpa melibatkan Mahasiswa. Dalam hal ini, pihakn mahasiswa hanya diberi wewenang melakukan pengawasan. Jika tim ini menemukan adanya bukti pelanggaran, maka sanksi kepada pihak terkait akan dijatuhkan sesuai dengan aturan administrasi yang berlaku.

"Kalau data faktanya sudah lengkap, rekomendasinya kita serahkan ke Plt Gubri. Keputusan tentu pada Plt Gubri yang merujuk kepada hasil investigasi," jelasnya.

Disinggung mengenai penonaktifan sementra kedua pejabat tinggi pratama dan oknum protoker, Asrizal mengatakan sesuai dengan instruksi Plt Gubernur Riau, ada proses yang dilalui.
"Sesuai instruksi Plt Gubri, kita tunggu saja hasil tim yang bekerja," singkatnya.

Siap Terima Putusan
Sementara itu, Kakansatpol PP Riau, Zainal, ketika dikonfirmasi mengatakan, sebagai seorang abdi negara, harus siap menerima apa yang telah diputuskan pimpinan. Baginya, sebagai Kakansatpol Riau, Zainal mengaku tidak terlibat langsung dalam aksi pemukulan yang menimpa tiga mahasiswa Universitas Riau tersebut, yang diduga dilakulan oknum protokoler. Bahkan pihaknya yang mengamankan mahasiswa tersebut agat tidak kembali mendapatkan perlakuan serupa dari pihak lain.

"Saya menunggu saja, kan ada tim yang sedang bekerja untuk mencari faktanya. Prinsipnya saya tergantung pimpinan," ujar Zainal.

Komentar senada juga dilontarkan Karo Humas Setdaprov Riau, Darusman. Dikatakan, dalam hal ini, ia menunggu arahan dari Plt Gubernur Riau, termasuk hasil kerja tim yang telah diperintahkan Plt Gubri. Bagi dirinya permintaan maaf sudah disampaikan langsung oleh Plt Gubri. "Kita tunggu saja apa hasil investigasi tim tang ditunjuk, kita siap saja," kata Darusman.

Menurut Darusman, pihaknya siap menerima konsekuensi dari kejadian itu. Termasuk tuntutan mahasiswa yang mendesaknya mundur dari jabatan Karo Humas. Namun perlu dilakukan investagi, atas data dan fakta awal terjadinya pemukulan tersebut. Pada saat acara, pihaknya telah memberikan tempat bagi mahasiswa untuk turut serta dalam acara yang ditaja oleh KPK.
Namun mahasiswa telah melakukan tindakan semena-mena diacara resmi yang dihadiri oleh pejabat penting negara. Seharusnya mahaiswa juga harus mengerti dengan undang-undang yang berlaku dalam tata cara menghadiri acara penting negara. Selain itu mahasiswa juga mengingat etika dalam berbicara, baik saat dalam ruangan maupun saat diamankan  prokoler.

"Saya hanya mengingatkan saja kembali, jangan lagi hal seperti ini terjadi bagi yang lain. Kita harus taat kepada peraturan yang berlaku saat berlangsungnya acara, dan pimpinan yang ada harus kita jaga. Tindakan yang saya lakukan memang spontan saja, karena memang mereka tidak sopan kata-katanya. Tapi ya sudah, saya juga sudah minta maaf, kalau memang mau dibuktikan silakan saja, saya siap menunggu hasil dari tim," ungkap Darusman. (nur)