Pertanyakan Pengelolaan Limbah

DPRD Riau Kunker ke PT IKPP

DPRD Riau Kunker ke PT IKPP

SIAK (riaumandiri.co)-Anggota Komisi D DPRD Provinsi Riau melakukan kunjungan kerja ke PT Indah Kiat Pulp dan Paper (IKPP), Rabu (23/2). Kunjungan ini untuk mendapatkan informasi terkait pengelolaan limbah dan bagaimana dampaknya kepada masyarakat di sekitarnya.

Sebanyak 10 orang rombongan anggota Komisi D DPRD Riau ini datang dipimpin Ketuanya Erizal Muluk dan didampingi sejumlah staf ahli dari dinas terkait. Hadir menyambut kedatangan wakil rakyat ini, Senior Direkrur PT IKPP Hasanudin The dan jajarannya.

Ketua Komisi IV Erizal Muluk diawal pertemuan menyampaikan kunjungan tersebut dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) komisi, di antaranya mengenai lingkungan hidup.

Dia menjelaskan, PT IKPP merupakan perusahaan besar yang  memiliki karyawan dengan jumlah besar dan mempengaruhi perekonomian nasional.

 Dengan demikian, jika terjadi bebepara hal maka akan beresiko besar, dan perlu tangggung jawab pemerintah dan DPRD.

Sementara itu, anggota lainnya Mardianto mempertanyakan sejauh mana proses pengelolaan limbah yang dilakukan perusahaan, baik cair, padat hingga mikro organisme.

 Sejauhmana pemamfaat limbah atau kemungkinan memberikan nilai ekonomi kepada masyarakat dan teknology apa yang digunakan. Juga menyinggung kerusakan Jalan Minas -Perawang sekitar 50 km dan sejauh mana kontribusi perusahaan terhadap perbaikan jalan tersebut.

 Mansyur dari PKS juga meminta perusahaan menyampaikan data berapa jalan yang dibangun di lima kabupaten/kota dan berapa yang sudah diserahkan kepada masyarakat.

 Sedangkan Farida Hasan mempertanyakan kontribusi perusahaan terkait pengadaan listrik kepada masyarakat sekitar.
 Tanggapan Hasanudin selaku Senior Direktur PT IKPP, adalah jalan 30 km dari Minas-Perawang tersebut, PT IKPP pada tahun 1996/1997 sudah melakukan pengaspalan.

"Terkait limbah pengolahannya kita sudah maksimal, sesuai dengan peralatan yang kita punya. Apabila pengolahannya tidak sesuai prosedur, maka produk yang dihasilkan akan berdampak pada marketing produk ekspor luar negeri," tuturnya.(gin)