Harga TBS Naik, Buah Trek

Harga TBS Naik, Buah Trek

KUNTODARUSSALAM (riaumandiri.co)- Harga Tandan Buah Segar (TBS) di Kecamatan Kuntodarussalam di tingkat petani mulai berangsur naik yakni Rp1.050. Meski harga TBS naik, tidak serta merta membuat petani senang. Pasalnya kebun sawit milik petani saat ini mengalami trek.

Demikian diakui Kasmanto (42) salah seorang tokoh masyarakat Kelurahan Kotalama, kepada Haluan Riau, Selasa (9/2).
“Sejak dua minggu terakhir harga sawit memang naik. Kalau menjual ke pabrik kelapa sawit (PKS) Rp1.300. Tapi masalahnya sekarang buah sawit trek,” keluhnya.

Menurut Kasmanto, jika dihitung dari hasil yang didapat dari dua hektare luas kebun kelapa sawit miliknya, setiap bulannya ia hanya mendapatkan sekitar Rp1 juta per dua kali panen dalam satu bulan. Dan jumlah tersebut di dalamnya sudah termasuk biaya panen Rp100 per ton, biaya pupuk tiga kali setahun, dan biaya perawatan Rp150 ribu per bulannya.

“Itu artinya, hasil yang diterima dari dua hektare kebun kelapa sawit dalam satu bulan kurang lebih Rp700 ribu. Jadi, meski harga kelapa sawit naik, ekonomi petani sawit belum membaik. Namun demikian, sebagai petani tetap mensukuri apa yang didapat, karena bagaimana pun juga kenaikan harga sawit saat ini sedikit banyaknya sangat membantu petani,” ungkapnya.

Ditanya apakah, ada alternatif lain selain berkebun sawit di Kecamatan Kuntodarussalam, untuk menopang perekonomian petani kata Kasmanto, tidak ada. Dijelaskannya, sebagian besar warga Kuntodarussalam, di antaranya petani dan sebagiannya lagi berdagang dan lainnya.

“Di sini petani karet tidak ada. Hampir semua warga petani sawit,” tutupnya.(gus)