Masyarakat Resah

Makanan Kedaluwarsa Masih Beredar di Supermarket

Makanan Kedaluwarsa Masih Beredar  di Supermarket

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Hingga saat ini masyarakat Kota Pekanbaru dihantui rasa ketakutan karena jajanan makanan kedaluwarsa masih banyak ditemukan di jual di supermarket dan tempat penjualan lainnya.
 
Hal itu dibuktikan salah seorang ibu rumah tangga bernama Putri, warga Jalan Hangtuah, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Sail.Putri menyebut, awalnya Dia sama sekali tidak mengetahui bahwa jajanan makanan merek 'Nyam- nyam' tersebut sudah kadarluarsa, pasalnya setelah makanan itu dibeli langsung dibungkus dan dibawa pulang tanpa diperhatikan.
 
Sesampai di rumah setelah anaknya memakan jajanan itu, baru diketahui, lantaran rasa dan aroma yang sudah berbau."Saya kaget dan langsung mengambil makanan Nyam- nyam itu dari tangan anak saya, setelah saya perhatikan ternyata makanan itu sudah kadarluarsa.

Untung saja makanan itu belum habis dimakan anak saya, kalau habis, tentu saja saya khawatir anak saya jadi sakit perut, atau terkena sakit lain," kesal Putri menceritakan.

Makanan
Putri menjelaskan di cup pembungkus Nyam-nyam itu tertulis masa expired adalah tanggal 20 Januari 2016, artinya sudah hampir sebulan makanan itu kadarluarsa dan tak layak konsumsi.
 
Anehnya, di cup itu juga bertuliskan anjuran tentang penggunaan makanan sebelum batas tanggal kadarluarsa, namun yang terjadi pihak Hypermarket mengapa masih menjualnya."Percuma saja anjuran dan batas expire itu ditulis, kalau kenyataannya masih tetap dijual," ketus Ptri.

Sementara itu saat permasalahan dikonfirmasikan Ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pekanbaru, Kepala Bidang Perdagangan Mas Irba H Sulaiaman berjanji akan menindak tegas Hypermarket yang disebutkan menjual jajanan kedaluwarsa itu. Pihaknya juga akan mendatangi waralaba tersebut untuk meinta kejelasan mengapa masih menjual makanan kedaluwarsa.

"Kita bersama tim akan mendatangi Hypermarket itu, kita tanyakan mengapa masih menjual makanan kadarluarsa yang membahayakan masyarakat. Kita juga akan tanya terkait laporan masyarakat yang menyatakan di gerai- gerai itu banyak harga di rak yang tak sesuai dengan yang diregister," tegas Irba.
Dijelaskannya, menyikapi permasalah itu saat ini pihaknya akan membuat nota kesepahaman (MoU) antara Disperindag dengan pihak waralaba seperti minimarket, supermarket, hypermarket dan lainnya, untuk melakukan kunjungan pengawasan setiap hari.

MoU yang dibuat disetujui dan disaksikan Walikota. Jadi Disperindag akan melakukan kunjungan diseluruh gerai secara bergantian agar terjalin kerjasama yang baik dalam rangka pengamanan terhadap makanan yang akan dikonsumsi masyarakat.

"Disperindag mengimbau kepada seluruh gerai yang berusaha di Pekanbaru agar mengikuti semua aturan yang berlaku, sebelum tindakan tegas diberikan. Kami terus memantau dan menagwasi makanan- makanan di gerai- gerai setiap hari," katanya.

Saat ditanyakan, mengapa bila pengawasan sudah dilakukan, tetapi makanan kadarluarsa masih ditemukan, Irba menjawab pihaknya saat ini keterbatasan personel, Disperindag hanya memiliki tenaga yang berjumlah 7 orang. Untuk itu, Disperindag meminta kepada walikota melalui BPKAD untuk menambah persone lagi.
"Banyak tugas yang harus diselesaikan seperti tentang gas, makanan pokok, pusat perbelanjaan, masih banyak yang lain, kami kekurangan petugas," tandasnya.(her)