Ratusan Pelayat Ikuti Pemakaman Mukhniarti

Ratusan Pelayat Ikuti Pemakaman Mukhniarti

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Duka mendalam diiringi tangis, mewarnai suasana pemakaman Hj Mukhniarti Basko, di Taman Makam Bahagia Pekanbaru, Jumat (29/1) pagi. Tempat itu menjadi peristirahatan terakhir anggota MPR/DPR RI dapil Riau yang dikenal bersahaja itu.

Seperti dirilis sebelumnya, almarhumah Hj Mukhniarti yang juga anggota Komisi III DPR RI tersebut meninggal dunia karena menderita sakit. Ia menghembuskan napas terakhir saat dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (28/1) pukul 08.10 WIB.
Sebelum dibawa ke tempat peristirahatannya

Ratusan yang terakhir, jenazah Eti Basko, demikian almarhum biasa disapa, diberangkatkan dari rumah duka di Jalan Diponegoro 9, menuju Masjid Amal Jariyah,

Ratusan yang berada tak jauh dari rumah duka.
Sejak pagi, ratusan pelayat sudah berkumpul di kediaman keluarga H Basrizal Koto tersebut. Suami almarhumah, beserta anak dan cucu, tampak berada di dekat jenazah, mengikuti rangkaian prosesi menjelang pelepasan jenazah menuju tempat peristirahatan terakhir.

Prof Dr Alaidin Koto, yang didaulat menyampaikan kata-kata takziah, tak henti-hentinya mengingatkan kalau kematian merupakan hal yang pasti terjadi pada diri manusia.
"Di dunia ini hal pasti adalah kematian. Pelajaran yang bisa kita ambil adalah semua kita pasti akan mati," ungkap Alaidin Koto.

Lebih lanjut, Guru Besar Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim ini menjelaskan,kematian adalah saat roh berpisah dari jasad, dan kembali kepada Allah SWT. Dalam menghadapi kematian, tentunya keluarga yang ditinggalkan merasa berduka dan itu merupakan hal yang wajar. Yang tidak boleh, adalah meratapi. Karena sikap merupakan bentuk protes atas takdir Allah SWT.

Semasa hidupnya, Hj Mukhniarti, udah banyak mengabdi untuk masyarakat. Namun saat ini, almarhumah tidak bisa berbuat apa-apa. Untuk itu, hanya tiga amalan yang bisa membantu almarhumah menjalani kehidupan di alam sana.
"Amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak-anak. Jangan berhenti mendoakan dan mencintai dia meski telah meninggal," anjur Alaidin terkhusus buat anak-anak almarhumah yang ditinggalkan.

Usai penyampaian kata-kata takziah yang dilanjutkan dengan pembacaan doa, persiapan pelepasan jenazah pun dilakukan.

H Basrizal Koto, suami almarhumah, menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan dan kedatangan pelayat, dalam pelaksanaan fardu kifayah.

Tidak lupa, Basko, biasa Ketua Ikatan Keluarga Minang Riau ini disapa, mengucapkan maaf jika semasa hidup almarhumah ada kesalahan dan kekhilafan. "Apakah Bapak dan Ibu mau memaafkan," tanya Basko terbata, yang dijawab mau oleh segenap pelayat.

Lebih lanjut, Owner Haluan Media Group tersebut juga menyampaikan jika ada permasalahan utang piutang, yang mungkin terlupa oleh almarhumah, untuk segera disampaikan ke pihak keluarga.

Dalam kesempatan tersebut, Basko dengan lirih menceritakan sepenggal pengalamannya selama 35 tahun mengarungi bahtera rumah tangga bersama almarhumah. Dikatakan, bersama Hj Mukhniarti, Basko memulai karir dari bawah, hingga mencapai kesuksesan seperti saat ini.

"Hanya satu yang tak bisa saya lupa dari dia. Karena karakter saya keras, dia selalu ikut apa yang saya katakan. Dia selalu mendukung apa yang saya lakukan. Namun, dengan kesibukannya mendampingi saya, masalah mengurus anak-anak, dia yang lakukan. Alhamdulillah, anak-anak, pendidikannya maupun cara-cara bekeluarga, mereka meniru mamanya," kenang Basko.

Saya tidak bisa seperti ini, keluarga kami tidak bisa seperti ini, kalau tidak ada sosok yang mendukung. Jiwa sosialnya sangat tinggi," sambung Basko.

Sementara itu, mantan Gubernur Riau, Saleh Djasit, dalam sambutannya menyebutkan, masyarakat Riau sangat kehilangan putri terbaiknya.
"Kami sangat merasa kehilangan. Kami, masyarakat Riau mengucapkan turut berduka cita. Semoga almarhumah diterima di sisi-Nya dan segala amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT," harapnya.

Hal senada juga disampaikan tokoh masyarakat Sumatera Barat, Muslim Kasim. Masyarakat Minang, sebut Muslim, juga mendoakan almarhumah diberi tempat yang terbaik, yakni surga. Sedangkan untuk keluarga, agar diberikan ketabahan dan kekuatan.

"Ibu Mukhniarti merupakan tokoh yang telah banyak berbuat untuk kepentingan masyarakat dan sumber inspirasi bagi keluarga dan masyarakat. Mudah-mudahan dapat diambil pelajaran dari perjalanan hidupnya," sebut Muslim Kasim.

Selanjutnya, jenazah Hj Mukhniarti dibawa ke Masjid Amal Jariyah yang terletak tidak jauh dari rumah duka untuk disalatkan. Bertindak sebagai imam, yakni putra tertua almarhumah, Zico Mardian Utama.

Usai pelaksanaan salat jenazah, anggota DPRD Riau periode 2009-2014 tersebut langsung dibawa ke Taman Makam Bahagia, Jalan Pattimura, untuk dikebumikan. Suara takbir bergema di sela-sela isak tangis dan haru pelayat yang mengikuti proses pemakaman.

Dalam prosesi tersebut, tampak hadir Danrem 031/WB, Brigjen TNI Nurendi, Dandim 0301/Pekanbaru Letkol Inf M Ilyas, beserta jajaran, unsur Pimpinan DPRD Riau, Noviwaldy Jusman, anggota DPRD Riau lainnya seperti Septina Primawati Rusli, Ade Hartati Rahmat, Supriati, Iwa Sirwani Bibra, dan Eva Yuliana.

Juga terlihat, Plt Gubernur Kepulauan Riau, Agung Mulyana, Gubernur Kepri, Direktur RSUD Arifin Achmad, dr H Nuzelly Husnedi, Staf Ahli Gubernur Riau, Joni Irwan, Bupati Kampar, H Jefry Noer, Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi.

Ada juga, Ketua MPW Pemuda Pancasila Provinsi Riau, Arsyadjulianto Rahman, Raja Ahmi Septari selaku Ketua Umum DPD Perindo Provinsi Riau. Sejumlah tokoh pers Riau juga tampak seperti, Ketua PWI Riau H Dheni Kurnia, Rida K Liamsi yang merupakan Pimpinan Riau Pos Group, Muslim Kawi, dan lainnya.

Selain itu, sejumlah tokoh masyarakat Riau juga terlihat seperti Ketua Lembaga Adat Melayu Riau, Al Azhar, Mambang Mit, Herman Abdullah,  Azlaini Agus, Ruskin Har, Mambang Mit, Prof Dr H Isjoni, Ramli Walid, Tengku Lukman Jaafar, Tengku Dahril, dan lain sebagainya.

Sisakan Kenangan
Usai pemakaman, kenangan terhadap almarhumah masih sering terucap. Salah satunya datang dari Desi Susanti, anggota DPRD Kota Pekanbaru. Desi memang dikenal dengan almarhumah karena sering mendampingi ketika almarhumah melaksanakan tugas saat menjabat anggota DPRD Riau.

Seperti yang dikenangkan Desi Susanti, yang kini menjabat sebagai Anggota DPRD Kota Pekanbaru menuturkan bahwa semua kenangan itu berkelebat, terbayang tawa nya yang selalu ceria, selalu optimis menghadapi hidup.

Di mata Desi, almarhumah merupakan seorang ibu sekaligus guru dalam kehidupannya. "Ibu adalah wanita yang tegas, tapi penuh kelembutan. "Saya pernah disuapkan makan dari jari jemarinya. Saya jadi rindu segalanya. Rindu nasehatnya, ketabahannya, kesabarannya dan optimisme menghadapi hidup ini. Semoga ibu diberi tempat terbaik di sisi Allah SWT," ujar Desi.

Kesan mendalam juga dilontarkan anggota DPRD Riau, Septina Primawati Rusli. Menurutnya,  almarhumah adalah suri tauladan karena diakhir hidupnya ia masih mengabdi sebagai wakil rakyat yang memperjuangkan aspirasi masyarakat Riau hingga di Senayan.

"Beliau sangat dekat, ramah dan selalu menyapa dengan orang. Serta ia mau membaur dengan masyarakat,"itulah yang selalu saya ingat tentang beliau. Semoga beliau ditempatkan di sisi-Nya sebaik-baiknya," ujarnya. (dod, nie)