HIPMI Minta Disnakertrans Bertindak Tegas

HIPMI Minta Disnakertrans Bertindak Tegas

DUMAI (HR)- Himpunan Pengusaha Muda Indonesia  Dumai mempertanyakan asal pekerja di Kilang Pertamina RU Dumai yang saat ini turn around.

Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Dumai Zulfan Ismaini, meminta ketegasan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Dumai dalam  menjalankan aturan sesuai ketentuan yang berlaku.

“Saya melihat di beberapa industri, tegas aturannya. Kita berharap Disnaker memberlakukan aturan yang sama bagi perusahaan di daerah ini,” pinta  Zulfan Ismaini, kemarin.

Dikatakan Zulfan, kilang PT Pertamina RU II Dumai sudah dua minggu melakukan TA. Ratusan orang berkerja setiap hari. Hanya saja, tata cara rekrut tenaga kerja  belum diketahui secara pasti. Jika pekerja dari luar Kota Dumai apakah pekerja tersebut memiliki dokumen antar kerja antar daerah (AKAD) atau tidak belum diketahui secara pasti.

“Ya, itu tadi untuk penempatan tenaga kerja adalah tanggungjawab  Bidang Penempatan Disnakertrans Kota Dumai,” ungkapnya.

Keterangan yang berhasil dihimpun di Dumai menyebutkan, Turn Around adalah kegiatan maintenance untuk mengembalikan kondisi kilang seperti keadaan awal agar  kilang beroperasi secara optimal.

Kegiatan tersebut biasanya dilakukan setiap 3 – 4 tahun sekali. Selain untuk menjaga performa kilang, Turn Around juga dilakukan untuk memenuhi kewajiban yang telah diatur dalam undang-undang migas. Turn Around merupakan kewajiban bagi setiap unit operasi (kilang) agar proses produksi berjalan secara kontinu dengan biaya maintenance yang tepat.

Turn around  itu sendiri diantaranya perbaikan, penggantian, dan inspeksi peralatan-peralatan yang tidak bisa diperbaiki atau diganti ketika unit sedang berjalan. Misalkan saja kolom distilasi, jika ada kerusakan maka harus diperbaiki ketika Turn Around. Jika sedang berjalan pastilah tidak bisa.

Seorang engineer harus bisa melakukan prediksi kira-kira apa yang harus diperbaiki atau diganti ketika  Turn Around berlangsung. Perlukah diganti atau hanya cukup diperbaiki dan dibersihkan saja.

Setiap engineer harus memiliki sense of equipment. Dia harus mampu mengenali gejala-gejala yang muncul dan memprediksikan kemampuan suatu equipment berjalan dengan baik setelah Turn Around sampai Turn Around selanjutnya.

“TA di Kilang Pertamina RU II Dumai  itu cukup berat dan dibutuhkan tenaga-tenaga yang ahli di bidangnya. Untuk itu pulalah perlunya perlindungan bagi tenaga kerja di kilang yang sedang melakukan TA tersebut,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Dumai Drs H Amiruddin MM.(zul)