Lift Pasar Kodim Menyeramkan

Lift Pasar Kodim Menyeramkan

Kalau Anda berkunjung di Pasar Kodim, Pekanbaru dan mendapati area parkir mobil di bagian depan  gedung ataupun basement penuh,  maka Anda akan diarahkan ke area parkir di atap gedung  tersebut.

'My Trip My Adventure', begitu anak saya berkomentar usai berkunjung ke Pasar Kodim, dua pekan lalu.
Kebetulan ketika Kami datang, parkir di depan maupun basement penuh. Jadilah parkir ke area atap. Sesampai di atas, kami heran karena hanya ada satu mobil yang  parkir di lahan yang cukup untuk parkir 100 mobil lebih. Anehnya lagi, tak satupun petugas (mungkin karena sepi kali ye....).

Ada yang mengganjal ketika menggunakan lift, karena disebutkan kalau lift tersebut untuk ke Gedung C (gedung untuk pedagang pakaian bekas/PJ). Sedangkan kami akan ke Gedung B. Selain lift ada tangga turun dan tentunya karena ada 'aroma' seram, Kami urungkan niat untuk menggunakan tangga dan memilih lift.

Tada... pintu lift terbuka dan aroma seram mulai terasa. Ada tulisan, 'tombol penahan pintu tidak berfungsi'. Artinya kalau mau keluar-masuk harus buru-buru kalau tak mau kejepit pintu. Kemudian keramik lantai sudah pecah-pecah. Masih untung kami bertiga, bagaimana kalau sendiri? Bagaimana kalau terjadi apa-apa dan tak ada yang tahu dan tidak ada orang tempat minta tolong. Petualangan untuk mencapai tempat yang akan dituju belum selesai. Begitu keluar dari lift, ternyata ada di lantai pasar tradisional.

Kami tanya ke pedagang, jalan penghubung ke gedung B. Karena seingat saya, ketika ada liputan di pusat perbelanjaan ini yang ketika itu  masih dalam tahap pengerjaan, petugas lapangan menjelaskan, ada jalan penghubung antar gedung.
   
Menurut pedagang dulunya memang bisa tembus dari gedung C ke gedung B, di lantai dua atau tiga. Tapi sudah sebulan belakangan ditutup.  Jadi harus keluar dari gedung C dulu. Tak jauh memang, hanya saja harus melewati jalan sedikit becek beraroma amis ikan laut (ya iyalah, kan area pasar tradisional). Penasaran dengan keberadaan lift, lalu saya tanya ke petugas parkir di basement, dimana lift untuk ke parkir atap. Begitu sampai di tempat yang ditunjuk, kami sedikit lega. Lift-nya lebih manusiawi, walaupun tetap sepi dan tidak ada petugasnya.

Petualangan belum berakhir, karena sampai di parkir atap, nah lho, kendaraan kami dimana? Setelah 'survey' kilat, ternyata kami ada satu lantai di  atas lokasi kami parkir. Berpikir kami bisa menggunakan jalan penghubung, lalu kami turun satu lantai dengan menggunakan lift.  

Kami terdampar di lorong-lorong kamar hotel (Hotel Ameera). Menurut karyawan hotel, jalan penghubung tidak difungsikan dan kami harus turun dan keluar dari gedung B  dan balik lagi ke gedung C. Setelah keluar dari area parkir di atap gedung C itulah, kami jadi tahu, kalau mau ke pusat perbelanjaan (Central Plaza), harus parkir di lantai paling atas.

Andai saja ada petugas yang bisa ditanya atau setidaknya  rambu petunjuk, tentunya pengalaman 'capek, takut dan jengkel' yang kami alami tidak perlu terjadi. Dengan pengalaman kami ini, saya mau mengingatkan terutama untuk perempuan,  jangan pernah sendiri kalau harus parkir di parkir atap Pasar Kodim. Begitu juga kalau menggunakan lift di gedung C.  Seram, tak hanya karena sepi dan tiba-tiba lift macet,  tapi juga rawan tindak kejahatan.

Bagi pengelola Pasar Kodim, tolonglah benahi fasilitas serta keamanan untuk penyewa dan pengunjung, seperti rambu petunjuk dan lift. Jalan penghubung yang tidak berfungsi agar diaktifkan lagi. Semoga dengan adanya jaminan keamanan dan kenyamanan, bisa meminimalisir keluhan pedagang Pasar Kodim, terutama menyangkut sepinya pengunjung. Semoga.  ***