Basko Serahkan Zakat 50 Ton Beras di Padang

Basko Serahkan Zakat 50 Ton Beras di Padang
PADANG (HR)-Pengusaha dan tokoh masyarakat Riau asal Sumatera Barat, H Basrizal Koto memberikan 50 ton beras sebagai bentuk zakat malnya. Zakat tersebut diberikan untuk masyarakat kurang mampu di Kota Padang. Secara simbolis, zakat diberikan kepada perwakilan pada tiap kecamatan di Basko Hotel, Sabtu (21/11). Zakat sudah bisa diambil mulai Senin (23/11) melalui penyalur di tiap kecamatan.
 
Dalam sambutannya, Basko mengatakan, pemberian zakat tersebut, selain merupakan kewajibannya sebagai pengusaha, juga berdasarkan keprihatinannya terhadap kondisi ekonomi masyarakat di Sumatera Barat, terutama Kota Padang, yang masih banyak terdapat orang kurang mampu. 
“Saya berzakat setiap tahun, bahkan setiap bulan. Selama ini saya berzakat di Pekanbaru. Mulai kali ini, saya berzakat di Padang. Ini sesuai pesan ibu saya sebelum saya pergi merantau ke Pekanbaru dulu, bahwa kalau saya berezeki, bangun kampung halaman dan bersedekah. Kata ibu saya, bersedekah tidak membuat orang menjadi miskin, melainkan hartanya semakin bertambah,” ujar Basko.
 
Basko menyampaikan, awalnya belum terpikir olehnya untuk memberikan zakat begitu banyak di Kota Padang. Akan tetapi, melihat kondisi bahwa di Kota Padang masih banyak masyarakat kurang mampu, maka hal itu dilakukannya.
 
“Semakin banyak jumlah orang yang menerima zakat, berarti jumlah masyarakat miskin semakin banyak di suatu daerah. Hal ini menjadi keprihatinan banyak perantau Minangkabau,” kata Basko yang belum lama ini terpilih kembali sebagai Ketua Umum Ikatan Keluarga Minang Riau (IKMR). 
 
Dengan diberikannya 50 ton beras tersebut, kata Basko, berkemungkinan ia akan menambah lagi zakat tersebut jika amil sudah menyalurkannya kepada yang berhak menerima. 
 
Sementara itu, tokoh masyarakat Padang, Dharmadi mengatakan, menurut Alquran, ada tiga filososfi berzakat. Pertama, untuk membersihkan harta si pemberi zakat. Harta yang didapatkan perlu dibersihkan. Salah satu alasannya, karena di dalam harta itu ada hak orang lain. Kedua, membersihkan jiwa. Dengan berzakat, jiwa kita menjadi bersih karena peduli kepada lingkungan dan orang kurang mampu. Ketiga, tumbuh dan berkembang. Orang-orang yang berzakat, tidak akan menjadi miskin, karena hartanya akan dilipatgandakan. 
 
Menurut Dharmadi, Basko adalah pengusaha dan tokoh Sumbar yang memiliki kepedulian tinggi terhadap masyarakat Sumbar, terutama fakir miskin. Ia berharap, apa yang dilakukan Basko menjadi motivasi bagi pengusaha yang lain untuk mengeluarkan zakat mal dan peduli terhadap orang kurang mampu.
 
Sementara itu, Maigus Nasir yang menjadi koordinator amil zakat Basko mengatakan, beras tersebut akan disalurkan mulai Senin (23/11). Penyalur di tiap-tiap kecamatan dapat mengambil beras di posko zakat di Sungai Sapiah, Siteba.
 
Dalam acara pemberian zakat secara simbolis itu, hadir perwakilan penerima zakat di tiap kecamatan di Kota Padang, perwakilan kelompok tani dan nelayan di Kota Padang. Kemudian, hadir juga sejumlah tokoh seperti Ketua Aisyiyah Padang Masni Bujang, Buya Bakir Bakar, Desri Ayunda, Pemimpin Umum Haluan Zul Efendi, GM Basko Grand Mall Roby Wiryawan, dan sejumlah tokoh masyarakat Padang lainnya. (h/dib)