Plt Gubsu Resmikan BRT Trans Mebidang

Plt Gubsu Resmikan BRT Trans Mebidang

MEDAN (HR)-Bus Rapid Transit (BRT) Trans Mebidang (Medan-Binjai-Deli Serdang) resmi beroperasi, setelah diresmikan Plt Gubsu, T Erry Nuradi di halaman Kantor Gubsu, Kamis (5/11).

Untuk tahap pertama 30 unit bus akan dioperasikan melayani pengangkutan koridor Medan-Lubuk Pakam dan Medan-Binjai.

Dalam kesempatan peresemian operasional, Plt Gubsu berkesempatan melakukan uji coba bus berwarna biru yang merupakan sumbangan dari Kementerian Perhubungan dan dioperasikan oleh Perum Damri Kantor Cabang Medan tersebut.

Dalam sambutannya Erry mengatakan Operasional angkutan massal Trans Mebidang sangat diperlukan untuk mengantisipasi perkembangan wilayah dan pertumbuhan penduduk di Medan, Deliserdang, Binjai, dan Karo terus meningkat.

“Pertumbuhan penduduk ini memang memberikan dampak positif bagi perkembangan wilayah pinggiran sebagai tempat tinggal mereka. Namun di sisi lain, kondisi ini menuntut adanya sarana transportasi yang juga mampu mengikuti pertumbuhan tersebut,” ucap Erry.

Dia merinci, potensi komuter di Mebidang saat ini mencapai lebih dari 600.000 orang per hari. Total tersebut, didominasi oleh pengguna sepeda motor 56,6%, mobil pribadi 19,3% dan angkutan umum 20,6%. Adapun, Erry mengatakan, seharusnya jumlah angkutan umum lebih besar, yakni mencapai 32% pada tahun 2019.

“Namun, tugas ini cukup berat bagi kondisi fiskal Sumut. Kami sadar ini tidak bisa sepenuhnya diserahkan kepada pihak swasta, tapi perlu dukungan pemerintah. Kepada pemerintah pusat, kami berharap ke depan juga mendapat dukungan prasarana pendukung seperti halte, teknologi informasi dan dana operasional,” tambahnya.

Kepala Dinas Perhubungan Sumut, Anthony Siahaan, merinci, kedua koridor tersebut yakni Medan-Lubuk Pakam dan Medan-Binjai dengan total 30 bus.

“Selanjutnya, kami masih terus mengembangkan tujuh koridor lainnya agar segera beroperasi. Keseluruhan koridor nantinya akan membentuk jaringan pelayanan angkutan massal yang bisa mengurangi kemacetan,” paparnya.

Dia menambahkan akan terus menambah jumlah halte, sesuai hasil evaluasi jika dibutuhkan. Adapun, untuk koridor yang sudah beroperasi yaitu pertama yakni Medan-Lubuk Pakam memiliki rute berangkat Pusat Pasar, Jalan Asia, Jalan Pandu, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Medan, Tanjung Morawa, dan Terminal Lubuk Pakam.

Untuk rute kembali yakni Terminal Lubuk Pakam, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Rahmadsyah, Jalan Sutomo, Jalan MT Haryono dan Pusat Pasar.Untuk koridor Medan-Lubuk Pakam, tarif angkutan yang dikenakan jauh dekat Rp7.000,-.

Sementara itu, untuk koridor kedua, Medan-Binjai, memiliki rute berangkat yakni Terminal Binjai, Jalan Medan, Binjai, Jalan Gatot Subroto, Jalan Kapten Maulana Lubis, Jalan Raden Saleh, Jalan Balai Kota, Jalan Bukit Barisan, Jalan Stasiun KA, Jalan MT Haryono dan Pusat Pasar.

Untuk rute kembali yakni Pusat Pasar, Jalan Sutomo, Jalan Prof M Yamin, Jalan Putri Hijau, Jalan Guru Patimpus, Jalan Gatot Subroto, Jalan Medan, Binjai, dan Terminal Binjai.Koridor Medan-Binjai, jauh dekat penumpang dikenakan tarif angkutan Rp6.000,-.

Saat ini telah dibangun halte sebanyak 12 unit di Deli Serdang, 8 unit di Binjai dan 18 unit di Kota Medan, baik pembangunan yang baru maupun revitalisasi yang lama. Kadis Perhubungan mengatakan jumlah halte tersebut akan ditambah apabila dalam evaluasi nanti masih diperlukan penambahan baru.(wol/rio)