Dinilai Ada tak Tepat Sasaran Organisasi Ada yang Dapat BANTUAN Miliaran

Dewan Tinjau Penyaluran Bansos

Dewan Tinjau Penyaluran Bansos

BAGANSIAPIAPI (HR)- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Rohil, melirik sejumlah bantuan sosial yang selama ini telah disalurkan Pemda. Dinilai ada bantuan yang diberikan tapi tak tepat sasaran.

Anggota DPRD Rohil, Habib Nur, kepada wartawan menyebutkan dirinya mendukung adanya bantuan sosial (Bansos) dengan catatan setiap bantuan yang diberikan harus tepat sasaran. "Kita mendukung betul adanya bansos itu, tapi hendaknya tepat sasaranlah," ujar Habib, Kamis (22/1).

Dijelaskan Habib, bahwa selama ini ada penjelasan anggaran yang diberikan kepada organisasi dengan jumlah yang lumayan besar hingga mencapai miliaran rupiah tetapi kegiatan yang dilakukan organisasi tersebut sangat diragukan.

"Saya tahu betul ada beberapa organisasi di Rohil ini mempunyai anggaran besar dari APBD setiap tahun bahkan sampai miliaran. Tapi mana kegiatan yang mereka buat, tak nampak. Dan tahun ini pun masih dianggarkan lagi," jelas Habib.

Habib menjelaskan bahwa setiap organisasi yang ada di Rohil selalu disertai proposal namun kegiatan yang mereka lakukan untuk masyarakat sangat minim. Artinya, Habib menekankan bahwa inilah bansos yang diberikan Pemda namun tak tepat sasaran.
 
Menurutnya, dalam memberikan bantuan ini Pemkab Rohil harus ingat satu hal dalam memberikan dana hibah dan bantuan sosial adalah azas adil, kepatutan, dan kewajaran yang disertai dengan penjelasan nama penerima serta alamat penerima hibah bansos tersebut.

“Kita tidak ingin bantuan bansos yang diberikan oleh Pemkab Rohil ini tidak dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai ada organisasi fiktif yang menikmati bantuan ini. Kita akan data organisasi atau lembaga yang ada di Rohil nantinya," beber Habib mengulangi.

Pertanggungjawaban
Lebih jauh di katakannya, Pemkab Rohil ada baiknya mengevaluasi bansos baik dari sisi pertanggungjawaban, prosedur maupun di sisi monitoring. Mana yang boleh dan mana yang tidak, karena pemberian bansos tidak boleh terus menerus diberikan kepada organisasi yang sama nantinya.

“Prinsip sinergis harus dilakukan, karena bantuan dialokasikan untuk mendukung sinergitas pembangunan daerah, mendorong partisipasi dan tumbuhnya dinamika ekonomi. Juga memfasilitasi pembangunan sosial baik sosial dasar maupun infrastruktur,” tutur Habib.

Lanjutnya lagi, lebih baik bantuan bansos disalurkan kepada yang jelas menerimanya, sehingga uang yang di gunakan bermanfaat untuk orang banyak.

”Ketimbang memberikan bantuan yang tidak tentu arahnya serta tidak ada gunanya ke masyarakat, alangkah baiknya dana bantuan itu dihibahkan ke musala atau masjid yang ada. Jelas bermanfaat bagi orang banyak,” pungkasnya. (zmi)