Seminar Internasional Kota Pusaka

Sawahlunto Tuan Rumah

Sawahlunto Tuan Rumah

Sawahlunto (HR)-Kota Sawahlunto Sumatera Barat dipercaya sebagai tuan rumah Seminar Intenasional Kota Pusaka Menuju Warisan Dunia tahun 2015, yang dipusatkan di Gedung Pusat Kebudayaan (GPK) Kota Sawahlunto, Rabu.

Dalam sambutannya Wali Kota Sawahlunto, Ali Yusuf, melalui Sekretaris Daerah setempat, Rovanly Absdam, di Sawahlunto, Rabu, mengatakan, seminar yang diikuti utusan daerah yang tergabung dalam Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) tersebut, merupakan sebuah penghargaan besar dan kontribusi yang sangat berarti dalam mendukung upaya kota itu dalam meraih predikat sebagai Kota Pusaka Warisan Dunia dari UNESCO.


Dia mengatakan, Kota Sawahlunto sejak awal 2001 telah merencanakan pembangunan yang dituangkan dalam peraturan daerah nomor 2 tahun 2001, yang memuat tentang visi kota itu sebagai kota wisata tambang yang berbudaya.
"Dalam perkembangannya, mempertahankan bangunan-bangunan bersejarah serta beberapa potensi wisata alam menjadi pilihan utama pemerintah daerah disamping terus menggeliatkan ikon-ikon wisata tak benda seperti Songket Silungkang yang saat ini reputasinya juga sudah mendunia," kata dia.
Namun, lanjutnya, dalam mengembangkan potensi-potensi tersebut khususnya berbentuk warisan pusaka benda seperti gedung-gedung tua serta instalasi pertambangan peninggalan Belanda pada yang dibangun pada abad ke-19, masih menemui kendala-kendala cukup bersifat prinsip yang harus mendapatkan perhatian bersama seperti adanya beberapa aset yang masih dikuasai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT Bukit Asam-Unit Pertambangan Ombilin dan PT Kereta Api Indonesia, yang merupakan bangunan bersejarah dimana pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk melindunginya.
"Kondisi tersebut juga mempengaruhi pengelolaan manajemen aset pemerintah kota ini, terkait penguasaan aset sehingga menghalangi Kota Sawahlunto untuk meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari pemerintah pusat," ujar dia.
Disamping itu, sebutnya, upaya perbaikan infrastruktur jalan interkoneksi ke beberapa kota dan kabupaten sekitar, juga sering menjadi kendala karena perbedaan pendekatan dalam perencanaan wilayah pembangunan oleh masing - masing daerah tersebut.
Dia meminta semua pihak dapat mencarikan jalan keluar terhadap kendala yang dihadapi itu, sehingga pengembangan potensi kepariwisataan melalui cagar budaya benda dan tak benda di kota itu yang saat ini diusulkan oleh pemerintah pusat sebagai warisan dunia kepada UNESCO, dapat terwujud sesuai harapan serta mampu memberikan kontribusi bagi pembangunan provinsi Sumatera Barat kedepan.
"Langkah-langkah sudah kami siapkan dan untuk melaksanakan setiap tahapan tersebut membutuhkan dukungan dan partisipasi semua pihak terkait," kata dia.
Sementara itu, budayawan berkebangsaan Australia, Gaura Mancacaritadipura, dalam paparannya mengatakan pengakuan-pengakuan yang diraih suatu daerah tehadap potensi sejarah dan budaya yang dimilikinya, memiliki manfaat yang besar dalam peningkatan ekonomi masyarakat.
Salah satunya, jelas dia, nilai sejarah dan budaya yang dimiliki tersebut diperkirakan mampu menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk berkunjung ke daerah tersebut.
"Kota Sawahlunto adalah salah satu daerah yang memiliki kekayaan nilai-nilai sejarah dan budaya, mulai dari pusaka budaya tak benda seperti Songket Silungkang serta pusaka budaya berbentuk benda seperti Museum Goedang Ransum yang unik dan tidak dimiliki oleh negara-negara lainnya di dunia," kata dia.
Menurutnya, kesemua itu membutuhkan perlindungan, pengembangan serta pemanfaatan dengan menyempurnakan bentuk atau fungsi pusaka budaya tanpa merusak atau menghilangkan bentuk,esensi atau fungsi aslinya.(ant/rio)