IHSG Lanjutkan Penguatan

IHSG Lanjutkan Penguatan

Jakarta (HR)-Indeks Harga Saham Gabungan naik 46 poin (1,09 persen) ke level 4.223,91 dengan nilai transaksi di pasar reguler sebesar Rp 4,4 triliun pada perdagangan, Rabu (30/9) karena terdorong sentimen positif dari keluarnya paket kebijakan September jilid II. Sementara rupiah ditutup menguat ke level 14.645 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, IHSG, Rabu (30/9), terlihat masih mencoba resisten di kisaran 4.215–4.225. Ia menyatakan, saham-saham berkapitalisasi besar terlihat banyak yang mengkonfirmasi sinyal positif yang kemarin muncul.

"Surprise kita hari ini adalah bahwa aliran dana asing kembali mengalir ke bursa kita. Sejak siang tadi sepertinya. Mereka sudah berbalik menjadi beli. Apakah ini sekedar window dressing? Ataukah mereka memang sudah masuk lagi ke bursa kita?” ujarnya dalam ulasan dikutip Rabu (30/9).

Sementara, analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, bursa Asia mayoritas ditutup rebound diwarnai aksi window dressing di akhir September ini. Ia menyatakan, emiten produsen kendaraan memimpin penguatan setelah pemerintah memotong pajak atas pembelian kendaraan.

"Meningkatnya data penjualan rumah di Jepang jauh diatas ekspetasi membuat investor sedikit optimis akan kekuatan ekonomi di Asia,” jelasnya.

Sementara dalam IHSG, sektor keuangan perbankan memimpin penguatan. Ia menilai investor telah mengkaji ulang realisasi anggaran infrastruktur pemerintah dan paket kebijakan kedua yang dinilai membawa angin positif bagi bursa saham.

"Investor asing ikut antusias dengan mencatatkan net buy sebesar Rp288,06 miliar pada perdagangan, Rabu (30/9). Namun dari total capital out flow pada September ini masih besar di level Rp7,1 triliun sehingga pada 2 bulan terakhir yakni Agustus dan September ini capital out flow yang dialami IHSG sekitar Rp17,4 triliun,” jelasnya.

Bahana Securities mencatat, sebanyak 8 sektor mengalami kenaikan yang dipimpin oleh sektor finance dan trade, hanya menyisakan sektor misc-industry yang mengalami penurunan. Sebanyak 167 saham mengalami kenaikan, 135 saham mengalami penurunan, 82 saham tidak mengalami perubahan dan 209 saham tidak diperdagangkan.

Saham-saham yang menjadi pendorong bursa antara lain SCMA, LPPF, BBRI, BBCA dan BMRI dimana asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp 336,7 miliar dengan saham-saham yang banyak dibeli asing antara lain BBRI, BBCA, UNVR, BMRI dan INDF.(cnn/mel)