PT Wika Mengelak Jadi Kambing Hitam Listrik Mati

PT Wika Mengelak Jadi Kambing Hitam Listrik Mati

RENGAT (HR)- Perwakilan PT Wijaya Karya sebagai pengelola sekaligus pemilik Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau membantah tuduhan menjadi penyebab pemadaman listrik di wilayah setempat.

"Kami selalu disalahkan jika listrik mati, semestinya kembali dianalisa sebenarnya siapa yang mesti bertanggung jawab," kata salah seorang perwakilan PT Wika Bernard di Rengat, Minggu (18/1).

Ia mengatakan, dalam dengar pendapat (hearing) yang digelar  Komisi III DPRD Inhu dengan PT PLN Area Rengat, Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Inhu, PT Wika serta forum Kepala Desa Kecamatan Lirik, pemadaman listrik menjadi polemik baru.

Semua pihak selalu mempertahankan egonya, seolah tak ada yang salah, bahkan dalam hal ini pihaknya selalu dipersalahkan setiap adanya pemadaman listrik yang dilakukan PLN Area Rengat.

 "Padahal, jika seluruh mesin di PLTMG Lirik tetap beroperasi, PLN Area Rengat tetap mengalami defisit daya dan pemadaman listrik tetap terjadi," sebutnya.

Menurutnya, sebagai perwakilan dari PT Wika sangat tak setuju dan sekaligus membantah alasan pihak PT PLN Area Rengat terkait pemadaman listrik tak menentu yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir yang terkesan menyudutkan perusahaan PT Wika.

 "Kami juga membantah bahwa satu unit mesin PLTMG Lirik saat ini sedang dalam masa perawatan atau overhaul karena jam kerja mesin tersebut sudah melewati target pemakian khususnya pada pelaksanaan Porprov Riau lalu di Rengat," ujarnya.

Dijelaskannya, kontrak PT Wika dengan PLN hanya 113.880.000 kwh per tahun, sedangkan realisasi tahun 2014 lalu 129.095.051 kwh per tahun, maka silahkan kali dan bagi sendiri berapa perbulan daya yang dihasilkan.
"Karena itu sebaiknya pemadaman listrik ditinjau ulang, sehingga tidak saling menyalahkan, lebih baik dicarikan solusi terbaik agar kedepan pemadaman tidak terulang lagi sesuai dengan harapan masyarakat. (inh/aag)