4.150 Warga Terserang Berbagai Penyakit
BENGKALIS (HR)-Berdasarkan data Dinas Kesehatan Bengkalis yang dihimpun dari seluruh Puskesmas di kecamatan-kecamatan, setidaknya sebanyak 4.150 orang masyarakat di Kabupaten Bengkalis, terserang berbagai penyakit, akibat dari kabut asap tebal yang terjadi sejak sebulan belakangan.
Kepala Diskes Bengkalis melalui Kepala Bidang Pengendali Masalah Kesehatan Lingkungan Irawadi memaparkan sejak Agustus lalu, ditemukan sebanyak 4.150 orang warga yang terkena berbagai penyakit yang disebabkan karena kabut asap kiriman di seluruh kecamatan di Kabupaten Bengkalis. Yang tertinggi adalah penderita Infeksi Saluran Pernafasan (ISPA) yang jumlahnya mencapai 3.335 orang.
“Berdasarkan data yang dihimpun dari seluruh Puskesmas maupun Puskesmas Pembantu (Pustu) ditemukan sebanyak 4.150 orang warga yang terserang berbagai penyakit akibat kabut asap tebal yang terjadi. Mayoritasnya, adalah penderita ISPA dan umumnya ISPA menyerang anak-anak di bawah umur 12 tahun,”kata Irawadi, di ruang kerjanya Senin (28/9).
Tota jumlah tersebut, menurut Irawadi, terdiri dari penderita ISPA sebanyak 3.335 orang, iritasi mata 238 orang, iritasi kulit 253 orang, penemonia (radang paru-paru) 116 orang dan penderita asma 208 orang. Jumlah tersebut, terdapat di seluruh kecamatan di Kabupaten Bengkalis.
“Kita mengimbau kepada seluruh masyarakat yang anggota keluarga atau anak-anaknya menderita sakit atau gejala yang ditimbulkan oleh kabut asap untuk segera memeriksakan kesehatan ke puskesmas terdekat. Bahkan dampak dari kabut asap ini juga menyerang warga berupa penyakit demam berdarah dangue (DBD), walau musim kemarau,”tambah Irawadi.
Dari Dinas Pendidikan Bengkalis dipeorleh informasi kalau aktifitas belajar mengajar di seluruh tingkatan sekolah mulai dari PAUD, Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, SLTP dan SLTA kembali diliburkan. Keputusan meliburkan kembali sekolah dimulai sejak Sabtu (27/9) dan berlanjut sampai Senin (28/9).
Pelaksana Tugas (Plt) kadisdik Heri Indra Putra ketika dikonfirmasi membenarkan peliburan kembali sekolah-sekolah tersebut sebagai dampak dari kabut asap yang kembali menebal. Bahkan Plt Kadisdik menyebutkan aktifitas belajar mengajar kembali dimulai setelah kabut asap mereda, karena apabila dipaksakan sekolah tetap beraktifitas bias membahayakan kesehatan siswa.
“Keputusan meliburkan seluruh sekolah mulai dari PAUD sampai SLTA sudah disampaikan kepada seluruh camat maupun UPTD Disdik di kecamatan, meski ada sejumlah wilayah yang tidak meliburkan siswanya karena ketebalan kabut asap tidak membahayakan. Seluruh aktifitas belajar mengajar untuk sementara waktu ditiadakan dahulu menunggu kabut asap berkurang atau cuaca kembali normal,”pungkas Heri Indra.
Sampai saat ini tambah Plt Kadisdik, siswa di kecamatan Mandau, Pinggir, Rupat dan Rupat Utara tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Hal itu disebabkan kondisi kabut asap di empat kecamatan tersebut tipis, tidak seperti di kecamatan Bengkalis, Bantan, Bukitbatu dan Siak kecil.***