PP Muhammadiyah Tetapkan Idul Adha Besok

Muhammadiyah Pekanbaru Siapkan 10 Lokasi Salat Ied

Muhammadiyah Pekanbaru Siapkan 10 Lokasi Salat Ied

PEKANBARU (HR)—Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jumat (18/9) lalu, telah mengumumkan hari raya Idul Adha 1436 H, jatuh, besok, Rabu (23/9). Sementara itu di Kota Pekanbaru disiapkan 10 lokasi pelaksanaan Salat Idul Adha bagi jamaah Muhammadiyah.
Hal itu diuangkapkan Pimpinan Muhammdiyah Kota Pekanbaru, HM Rasyad Zein didampingi Wakil Ketua H Arizal, Sekretaris, Aldia Witra Bendahara, Didi Winarsyah dan sejumlah pengurus DPM Kota Pekanbaru, dalam keterangan persnya, Senin (21/9).
Dalm keterangannya, Ketua Umum DPM Kota Pekanbaru mengungkapkan perbedaan terjadi karena Muhammadiyah menerapkan metode hisab murni (perhitungan).Sedangkan masalah perbedaan itu sudah terjadi sejak lama, karena itu bukanlah suatu hal yang harus diperdebatkan. Sebab, Muhammadyah telah menjalakan UUD 45 Pasal 29 dengan benar.
Ia meminta agar pemerintah setempat dan pemerintah daerah beserta seluruh jajarannya untuk memberikan kesempatan, memfasilitasi dan memberikan jaminan keamanan bagi warga Muhammadiyah dan kaum muslimin yang menunaikan Salat Idul Adha berbeda dengan pemerintah.
”Karena perbedaan ini sering, ini menyangkut konteks beragama di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Perbedaan ini murni karena ijtihad (upaya) dan cara kita menjalankan agama yang masih
Muhammadiyah
belum bisa kita cari titik temunya. Kami meminta kepada pemerintah dan seluruh pihak memberikan kebebasan dan keleluasaan kepada Muhammadiyah dan umat Islam yang melaksanakan Idul Adha, Rabu 23 September," ujarnya.
PP Muhammadiyah juga menginstruksikan kepada warga Muhammadiyah maupun jajaran pemimpin cabang dan ranting dalam melaksanakan ibadah berkoordinasi dengan pihak berwenang, menjaga ketertiban, kerukunan dan toleransi kepada umat yang melaksanakan Idul Adha pada hari yang berbeda.
Ketua Majelis Tarjih Muhammadiyah, Arizal mengatakan, meskipun berbeda, PP Muhammadiyah tidak perlu meralat atau mengubah ketetapan hari Idul Adha tersebut. Sebab, memang tidak ada yang melawan pemerintah. Namun perbedaan inilah yang harsu dimengerti dan dihormati.
"Banyak yang mendesak Muhammadiyah bisa nggak meralat keputusannya. Nah, saya katakan keputusan itu ditetapkan oleh Majelis Tarjih dengan metode yang sudah ditetapkan di tingkat Munas (Musyawarah Nasional). Dan Muhammadiyah tidak perlu mengubahnya karena Muhammadiyah tidak merasa salah metodenya," ujarnya.
"Yang perlu diluruskan adalah persepsi masyarakat umum yang mengira puasa Arafah itu puasa Wukuf, puasa yang dikaitkan dengan Wukuf (rangkaian dalam berhaji). Padahal Nabi Muhammad SAW itu wukuf hanya satu kali karena beliau berhaji satu kali.
Jadi intinya, pada 9 Zulhijah 1436 atau mulai 22 September 2015, jamaah Muhammadyah sudah melakukan puasa Arafah dan Muhammadiyah tidak melawan pemerintah tetapi sudah menjalankan UUD 45 pasal 29 dan juga Muhammadyah sudah berdiri sejak tahun 1912 yakni sudah  mengatur jamaahnya sebelum negara ini sendiri berdiri.
Sementara, ujar Rasyad Zein  Muhammadyah juga menghormati dan menghargai perbedaan pendapat mengenai hal tersebut, jika ada umat yang merayakan sebelum tanggal 23 September atau sesudah tanggal 23 September. "Muhammadyah bukan agama, tetapi sebuah organisasi," ujarnya tegas.
10 LOkasi
Sementara, ada 10 titik tempat Salat Idul Adha  di Kota Pekanbaru, yakni lapangan Masjid Al Fida, lapangan parkir Citra Plaza, lapangan Masjid Nurul Yaqin, lapangan MTs Muhammadyah 2, lapangan kompleks Muhammadyah Cipta Karya, lapangan parkir Lotte Mart, lapangan Masjid At Taqwa Hos Cokro Aminoto, lapangan SMP Muhammadyah 2, halaman Masjid Baitul Hikmah Kampus 2 UMRI dan lapangan SMK Muhammadiyah 1.(ivi)