Sejak Bulan Ramadan

Lahan Gambut Terus Kepulkan Asap

Lahan Gambut Terus Kepulkan Asap

Di atas lahan gambut yang menghampar sepanjang dua kilometer, asap masih terus mengepul. Sementara, sekitar tiga kilometer dari areal tersebut satu hamparan seluas 20 hektar juga mengeluarkan asap pekat.

Kondisi faktual titik asap pertama, tepat berada di perbatasan Pekanbaru dengan Kabupaten Kampar, dengan luas hamparan yang mengeluarkan asap mencapai 100an hektar.
Sementara titik kedua, berada di wilayah Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar lahan sepanjang dua kilometer mengeluarkan asap. sementara lebar luasannya tak dapat diperkirakan karena sejauh mata memandang, yang terlihat hanya asap.

Informasi yang dirangkum Haluan Riau di lokasi pemadaman, kondisi lahan yang terbakar tersebut, sudah berbulan lamanya mengeluarkan asap.
"Sejak bulan puasa, lahan-lahan ini terus mengeluarkan asap. Hanya sekali-sekali terlihat api," kata Murhadi, salah seorang penjaga kebun di lokasi.

Juga disampaikan, sudah puluhan kali mobil pemadam milik Pemko Pekanbaru dan jajaran TNI/Polri melakukan pemadaman. Bahkan heli waterbombing pun berulang kali menjatuhkan bom air, namun keadaannya tak pernah membaik.
"Sudah banyak yang berusaha memadamkan, namun hasilnya tak pernah ada. Lahan-lahan ini terus mengeluarkan asap. Bara apinya ada di bawah permukaan lahan, hanya hujan yang sangat kita harapkan," tambah Murhadi.
Terakhir, pasukan elite TNI AU dari Yon 462 Pulanggeni diturunkan untuk turut memadamkan asap yang semakin menggelora di wilayah ini. Meski telah melakukan upaya pemadaman selama enam jam, asap masih tetap mengepul dari dalam tanah.

Karakteristik lahan gambut jelas menjadi kesulitan tersendiri, karena dalam sejarah karhutla di Riau, api di areal ini terkonsentrasi di kedalaman di atas 5 meter.

"Hanya hujan lebat selama tiga hari tanpa henti yang sanggup memadamkannya," tegas Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.***