Versi UI GreenMetric World Class University

Unand Peringkat 4 Indonesia, UR 11

Unand Peringkat 4 Indonesia, UR 11

PADANG (HR)- Setelah diumumkan mendapat akreditasi A tahun 2014, Universitas Andalas (Unand) terus berbenah diri. Hasilnya, prestasi demi prestasi terus diraih. Sampai akhir tahun 2014, hanya 18 kampus di Indonesia yang mendapat akreditasi A. Dari 18 kampus tersebut hanya Unand dan Universitas Hasanuddin (Unhas) perguruan tinggi yang berada di luar pulau Jawa yang meraih prestasi itu.

Sementara itu, Universitas Riau (UR) juga mencatatkan diri pada posisi ke-11 dalam daftar tersebut. Untuk Pulau Sumatera, selain Unand, ada tiga universitas yang masuk dalam posisi 12 besar. Selain UR, Universitas Lampung dan Universitas Bengkulu juga tercatat di dalamnya.

Dari segi penelitian, Unand juga telah masuk klaster Mandiri yaitu klaster tertinggi yang ditetapkan Dirjen Dikti Kemendikbud RI tahun 2014.
 
Produktivitas dosen Unand juga mengalami peningkatan yang signifikan.


Sebelum tahun 2014, karya ilmiah dosen Unand di jurnal internasional belum banyak yang terindeks scopus. Sampai akhir tahun 2014, karya dosen Unand yang terindeks scopus sudah menduduki urutan ke-12 di Indonesia. Untuk Pulau Sumatera, hanya Unand dan Unsyiah yang mempunyai indeks scopus yang diperhitungkan Dirjen Dikti.

Mahasiswa Unand juga tidak kalah memacu diri dalam meningkatkan reputasi Unand di gelanggang nasional. Untuk tahun 2015 mahasiswa Unand, meraih jumlah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tertinggi di luar Jawa yang dibiayai oleh Dikti. Ini juga prestasi tertinggi yang dicapai mahasiswa sepanjang sejarah Unand.

Terakhir pada tanggal 16 Januari 2015, Unand dinyatakan masuk lima perguruan tinggi terbaik versi UI GreenMetric World Class University.  Universitas Indonesia menduduki peringkat pertama dan peringkat 61 dunia dengan skor 6,417.23. Institut Pertanian Bogor menduduki peringkat kedua dan peringkat 69 dunia  dengan skor 6,363. Universitas Negeri Semarang menduduki peringkat ketiga dan peringkat 73 dunia  dengan skor 6,338.86. Universitas Andalas menduduki peringkat keempat dan peringkat 88 dunia dengan skor 6,196.15 dan Universitas Diponegoro menduduki peringkat kelima dan peringkat 90 dunia dengan skor 6,171.63.  

Kemudian Institut Teknologi Bandung di peringkat enam nasional dan 114  dunia (skor 5.906). Institut Teknologi Sepuluh November peringkat tujuh dan 122 dunia (skor 5.849). Universitas Sebelas Maret di peringkat delapan dan 155 dunia (skor 5.478). Universitas Islam Indonesia di peringkat sembilan dan 186 dunia (skor 5.119). Universitas Lampung di posisi sepuluh dan 214 dunia (skor 4.934). Disusul Universitas Riau (UR) di peringkat 11 dan 216 dunia (skor 4.914). Sedangkan Universitas Bengkulu di posisi 12 dan 222 dunia dengan skor 4.818.    

Untuk peringkat pertama di dunia ditempati University Of Nottingham, Inggris (skor 7,803.07) menjadi kampus hijau terbaik di dunia, diikuti University College Cork National University Of Ireland, Irlandia (skor 7,553.14) pada peringkat kedua dan peringkat ketiga diraih Nottingham Trent University, Inggris (skor 7,529.50).

Menurut Rektor UI Muhammad Anis, UI GreenMetric Ranking merupakan inovasi UI dalam peningkatan perguruan tinggi pertama di dunia berbasis komitmen pada pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan, pendidikan dan penelitian lingkungan dan berkelanjutan. Indikator pencapaian yang dievaluasi oleh UI GreenMetric dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kualitas lingkungan dan pemicu munculnya upaya penghematan energi.

Rektor Unand, Prof Dr Werry Darta Taifur, SE MA, yang saat ini dipercaya menjadi Sekretaris Umum, Panitia Nasional SNMPTN 2015 dan Panitia Pusat SBMPTN 2015, mengatakan bahwa semua prestasi yang dicapai di tingkat nasional dan internasional merupakan kerja keras semua pimpinan, dosen, tenaga kependidikan, tenaga harian dan mahasiswa Unand. Prestasi Unand yang amat membanggakan tersebut juga merupakan dukungan dan partisipasi alumni, mitra kerja, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah.

“Tanpa dukungan dari semua pihak tidak mungkin Unand yang porak poranda akibat gempa, 30 September 2009, dapat berprestasi seperti sekarang. Oleh sebab itu kami ucapkan terima kasih kepada semua yang terus membangun dan mengembangkan Unand,” ucap Werry.

Rektor Unand mengharapkan agar prestasi yang dicapai ini menjadi energi baru bagi pimpinan, dosen, mahasiswa, dan seluruh karyawan untuk lebih memajukan Unand melebihi dari apa yang dicapai sekarang. Kemudian keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Barat.

Sementara saat Haluan Riau menghubungi Rektor UR, Prof Dr Aras Mulyadi, Selasa (20/1), tidak menjawab karena sedang menjadi penguji dalam sebuah tes. Begitu pula ketika dikonfirmasi kepada Humas UR tidak ada respon. (h/nie)