Serapan APBD Pelalawan

Sekda Optimis Terealisasi 80 Persen

Sekda Optimis Terealisasi 80 Persen

“Serapan APBD berjalan normal, tidak ada ditemui hambatan semuanya berjalan sesuai harapan, dan target kita soal realisasi anggaran yang ada saat ini sampai akhir tahun anggaran nanti kemungkinan bisa terealisasi," kata Sekdakab H T Mukhlis usai memimpin rapat evaluasi APBD yang dihadiri seluruh SKPD di lingkungan Pemkab Pelalawan, Kamis (10/9).
Namun demikian, pihaknya meminta kepada seluruh pimpinan SKPD agar tetap memaksimalkan kinerjanya dan jangan terlena mengingat sisa waktu penggunaan anggaran tinggal tiga bulan lagi." Untuk itu diharapkan dapat menggesa dan merealisasikan seluruh kegiatan yang sudah dianggarkan,” ungkap Sekda.
Menurut Sekda, rapat realisasi anggaran yang digelar ini untuk mengetahui kendala atau permasalahan apa yang dihadapi oleh masing-masing SKPD, mengingat sisa waktu penggunaan anggaran tinggal 3 bulan lagi. Sedangkan anggaran yang tersedia dan belum direalisasikan masih ada sekitar Rp1 triliun lebih.
Sementara itu, Kabag Pembangunan Sekdakab Pelalawan Tengku Zulfan usai rapat menjelaskan, APBD Pelalawan yang saat ini mencapai  Rp2,091,254,904,353.50 baru terserap sampai akhir per 9 September 2015 untuk realisasi keuangan baru mencapai 35 persen dan realisasi fisik baru mencapai 46,88 persen.
"Artinya sejauh ini serapan APBD Kabupaten Pelalawan baru terealisasi di bawah 50 persen, dan hal ini wajib digesa semua kegiatan yang sudah dianggarkan oleh semua SKPD sampai akhir tahun anggaran mendatang, mengingat sisa waktu yang tersedia sekitar 90 hari kalender," ujarnya.
Ketika disinggung penyebab minimnya serapan anggaran di masing-masing SKPD, Zulfan mengaku setelah mendengarkan semua alasan dari masing masing SKPD ternyata minimnya serapan anggaran bukan disebabkan tidak berjalannya kegiatan melainkan ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya. Diantaranya ada kegiatan fisik yang sudah dikerjakan dan bahkan sudah ada yang selesai namun belum diurus pencairannya atau uang termin dalam kegiatan fisik.
"Jadi alasan mereka rata-rata ada sejumlah kontraktor atau rekanan yang belum mengurus pencairan pelunasan kegiatan fisik bagi yang sudah menyelesaikan atau yang masih dalam tahap pengerjaan, makanya anggaran di kas masih banyak, selain itu juga ada anggaran yang tidak bisa digunakan seperti Dana Alokasi Khusus untuk reboisasi sekitar Rp200 miliar yang total sekitar 10 persen dari APBD kita,” Jelas Zulfan.(adv/humas)