Proyek Stok BBM Pertamina Ditolak Rizal Ramli

Proyek Stok BBM Pertamina Ditolak Rizal Ramli
Jakarta (HR)-Menko bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli menentang rencana PT Pertamina (Persero) membangun storage atau tangki timbun Bahan Bakar Minyak (BBM) senilai US$ 2,4 miliar untuk menambah stok BBM nasional dari 18-20 hari menjadi 30 hari.
 
Menanggapi penolakan proyek tersebut, Menteri ESDM Sudirman Said menegaskan, proyek storage tersebut tidak batal.
 
"Skemanya diperluas, tidak semata-mata Pertamina. Bukan berarti batal, Pertamina bangun, swastanya juga bangun. Bahkan mungkin dibeberapa tempat dimungkinkan kerjasama Pertamina dengan swasta," kata Sudirman ditemui di Gedung DPR, Rabu (9/9).
 
Sudirman menambahkan, bila semua storage baru didorong ke pihak swasta semua, maka pemerintah maupun Pertamina tidak punya kendali. Ia ingin Pertamina memiliki paling tidak stok BBM yang cukup selama 30 hari, karena jumlahnya saat ini masih minim bahkan di bawah 20 hari.
 
"Kita akan dorong juga swasta bangun, tapi tetap harus ada stok BBM yang dikontrol sendiri. Jadi intinya dari sekarang 20-an hari menuju 30 hari itu harus dibangun Pertamina. Ke atasnya nanti apakah swasta, apakah negara, tapi skemanya yang tidak harus Pertamina semua," tutup Sudirman.
 
Seperti diketahui, rencana Pertamina menambah stok BBM tersebut dengan membangun storage, ditentang oleh Menko Maritim Rizal Ramli, menurutnya proyek itu tidak prioritas.(dtc/rio)