TEMBILAHAN (HR)- Membahas isu nasional yang terjadi di masyarakat, Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir menaja silaturahmi dan dialog kebangsaan. Kegiatan ini dipimpin langsung Bupati HM Wardan.

Diskusi tersebut berlangsung di Aula Kantor Bupati lantai 5 serta dihadiri unsur Forkopimda, tokoh lintas agama dan ormas. Selain itu, juga digelar lintas agama digelar bertujuan menyikapi isu-isu terkini terutama konflik yang terjadi Tolikora, Papua yang berbau sara.

"Jangan sampai hal seperti ini merembet toleransi agama di Kabupaten Inhil. Banyak upaya sudah dilakukan oleh pemerintah Pusat dan di daerah. Maka, dari itu perlu kita menyikapi dan mengantisipasi lebih dini jangan kita ikut terprovokasi," kata Bupati, Selasa (28/7).

Selama ini, lanjutnya, walau pun Kabupaten Indragiri Hilir terkenal sebagai kabupaten terluas di Provinsi Riau dengan suku-suku dan bermacam agama, namun masyarakat bisa menjalin hubungan yang harmonis "Hari ini dilaksanakan dialog kebangsaan untuk menyamakan pendapat agar tidak terjadi diskomunikasi yang bisa menimbulkan perpecahan. Saya berharap seluruh masyarakat terus mempertahankan kondisi aman, damai dan tertib yang sudah terjaga selama ini," imbuhnya.

Pada kesempatan ini, juga dibahas masalah Penyakit Masyarakat (PEKAT) yang terjadi di Wilayah Kabupaten Indragiri Hilir. Sementara itu, Kapolres Inhil AKBP Hadi Wicaksono, menanggapi isu sara berbau agama ini dengan mengajak seluruh masyarakat mempererat silaturahmi dan toleransi antar umat.

"Masalah agama paling mudah diprovokasi hingga menimbulkan konflik horizontal antar masyarakat, dan kita harus menghindari itu dengan mempererat silahturahmi," ujarnya. Selanjutnya, ia menekankan, tak ada agama yang mengajarkan untuk saling memusuhi. "Semua mengajarkan untuk kebaikan dan kedamaian," pungkasnya. (adv/humas)