Ibu Dua Anak

Diangkat Jadi Komandan Divisi Tempur AD Inggris

Diangkat Jadi Komandan  Divisi Tempur AD Inggris

LONDON  (HR)- Seorang ibu dua anak belum lama ini ditunjuk menjadi komandan Brigade Signal ke-1 Angkatan Darat Inggris yang beranggotakan setidaknya 5.000 orang prajurit siap tempur.

Brigadir Sharon Nesmith, yang berusia 40-an, menjadi perempuan pertama di jajaran Angkatan Darat Inggris yang membawahi 5.000 prajurit siap tempur di garis depan.

Pangkat brigadir dalam angkatan darat Inggris setara dengan pangkat brigadir jenderal di Indonesia. Ini adalah pangkat dan jabatan tertinggi yang pernah diberikan kepada seorang perempuan dalam kemiliteran Inggris.

Setelah bergabung dengan angkatan darat selama 20 tahun, pada Agustus tahun lalu Sharon mendapat promosi menjadi komandan brigade.

Prestasi Sharon ini bahkan menjadi salah satu sorotan saat Menteri Pertahanan Inggris Michael Fallon memberikan pidato dalam sebuah konferensi militer di London, Rabu (1/7).

"Tahun ini kita sudah mengerahkan 46.456 prajurit ke 40 negara. Meski demikian kita tak bisa berharap ancaman yang kita hadapi akan hilang begitu saja. Artinya kita harus bekerja dengan pintar," ujar Fallon.

"Karier harus ditentukan berdasarkan kemampuan. Sekali lagi kita sudah membuat kemajuan. Para perempuan kini menjadi pilot helikopter tempur dan...dalam kasus Brigadier Sharon Nesmith, dia memimpin brigadenya sendiri," tambah Fallon.

Penunjukan perempuan pertama sebagai komandan sebuah brigade tempur sangat signifikan menyusul perdebatan soal apakah perempuan diizinkan bertugas di garis depan pertempuran.

Sebuah evaluasi yang digelar pada Desember tahun lalu, untuk pertama kali merekomendasikan para prajurit perempuan bisa bertempur di garis depan bersama para rekan pria mereka. Para prajurit perempuan bisa mendapatkan tugas tempur dalam resimen infantri dan kavaleri paling cepat pada 2016.

Sharon Nesmith bergabung dengan angkatan darat Inggris pada 1992. Dia mengawal beberapa tahun pertama karier militernya di Jerman, bergabung dengan Resimen Pertempuran Elektronik, Mabes Divisi Lapis Baja ke-1 dan resimen Signal. Bersama resimen yang terakhir, Sharon sempat menjalani tiga kali penugasan ke kawasan Balkan.

Pada 2010, Sharon memimpin Skuadron Signal 215 dalam Operasi Tellic di Irak. Dia kemudian memimpin Resimen Signal ke-22 dan setelahnya mendapatkan kenaikan pangkat menjadi kolonel.(kcm/ivi)