ANTISIPASI TERJADI KEBAKARAN

Pemilik Kebun Sagu Diharapkan tak Bersembunyi

Pemilik Kebun Sagu Diharapkan tak Bersembunyi

SELATPANJANG (HR)-Tidak mau terulang dengan pengalaman pahit terjadinay kebakarn hutan dan lahan di Kepulauan Meranti, diharapkan kepada seluruh tauke pemilik kebun sagu agar berpartisipasi melakukan antispasi terjadinya kebakaran.

Mengantisipasi akan lebih mudah dilakukan dari pada mengatasi. Ibarat pepatan mengatakan lebih baik mencegah dari pada mengobati. Hal ini juga berlaku terhadap upaya antisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Kepulauan Meranti.

“Kita sangat berharap kepada para pengusaha kebun sagu atau pengusaha kilang sagu, agar dengan kesadaran sendiri melakukan pencegahan sehingga tidak sampai terjadi kebakaran.

Tidak usaha memberitahukan kepada pemerintah dalam rangka pencegahan itu. Cukup menyuruh pekerjanya untuk siaga di areal perkebunan yang dimiliki.

Hanya saja sebaiknya diperlengkapi dengan peralatan pompa air dan selang yang dibutuhkan termasuk bahan bakar minyak. Sehingga jika terjadi yang tidak kita inginkan itu, merekapun dengan cepat bisa melakukan pemadaman.

Demikian diungkapkan Bupati Kepulauan Meranti Drs H Irwan MSi, melalui Kabag Humas Setdakab Ery Suhairi, kepada Haluan Riau di Selatpanjang Selasa kemarin.

Diungkapkannya, pengalaman pahit tahun 2014 lalu saat terjadinya kebakaran lahan dan perkebunan sagu yang meluluhlantakkan ribuan hektar kebun masyarakat itu, peran para tauke sagu kala itu sama sekali tidak ada.

Para tauke justru “tiarap” dan tidak mau menujukkan batang hidungnya untuk turut bersama-sama masyarakat dalam memadamkan api.

Jangankan untuk turun ke lapangan, untuk menyumbangkan minyak setetes untuk kebutuhan mesin pompa air itupun tidak ada. Yang lebih parahnya, pada hal api yang dipadamkan itu adalah di kebun milik tauke itu sendiri.

Para tauke ini juga tahu persis kalau kebunnya akan dilahab api, namun mereka sengaja bersembunyi untuk tidak membantu pemadaman itu.

“Jadi kita berharap mulai saat ini para tauke sagu yang ada tidak perlu menampakkan diri, tapi cukup dengan siaga di kebunnya masing-masing. Itu juga sudah membantu pencegahan,”kata Ery lagi. (jos)