Masyarakat Diminta Tetap Waspada Karhutla

Masyarakat Diminta Tetap Waspada Karhutla

SELATPANJANG (HR)-Bupati Kepulauan Meranti H Irwan Nasir mengingatkan seluruh masyarakat Meranti agar tetap waspada terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Musim kemarau yang terjadi seminggu terakhir ini, bisa saja berlanjut dan mengundang terjadinya kebakaran.

"Kita harus waspada terhadap musibah kebakaran hutan dan lahan ini. Kita tidak boleh lengah, sedikit saja lalai maka ancaman kebakaran bisa saja terulang kembali. Kita tidak mau lagi mengalami pengalaman pahit tahun lalu," ujar Bupati Kepulauan Meranti, H Irwan, melalui Kabag Humas Ery Suhairi kepada Haluan Riau di Selatpanjang Minggu kemarin.

Kepada para pengusaha kebun sagu juga diharapkan agar senantiasa mengingatkan pekerjanya untuk tidak membuang puntung rokok di jalan atau di lahan kosong secara sembarangan.

Bahkan bagi masyarakat yang sedang mencari ikan di berbagai lokasi lahan atau perkebunan hendaknya tidak membuat api. Dan tidak pula membuang puntung rokok secara sembarangan.

Ery mengatakan, pengalaman tahun 2014 lalu, sebuah pelajaran yang amat berharga bagi daerah Meranti. Api yang melanda ratusan ribu hektar kebun sagu dan juga perkebunan rakyat lainnya itu telah memaksa masyarakat Meranti miskin kembali.

Dampak kebakaran tersebut sangat menyulitkan masyarakat dan juga pemerintah. Bukan saja menyusahkan pemerintah kabupaten, tapi juga pememrintah provinsi bahkan memaksa keterlibatan pemerintahan pusat yang harus turun ke daerah.

Kebakaran yang terjadi di tanah gambut, kata Eri lagi, tidak sama dengan kebakaran yang terjadi di tanah daratan lainnya atau tanah keras. Dimana kalau terjadi kebakaran di tanah keras, maka tanahnya tidak ikut terbakar. Yang terbakar hanyalah tanaman atau tumbuhan yang tegak di atas permukaan tanah.

Sehingga kalau ada pemadaman, maka api akan mudah padam. Atau jika tumbuhan telah terbakar, maka api dengan sedirinya akan padam juga.
Namun perlakuan kebakaran yang terjadi di tanah gambut seperti yang dialami daerah Meranti selama ini, dimana kebarakan tersebut pada dasarnya terjadi di tanah gambut atau di bawah permukaan tanah. Gambutnya terbakar secara perlahan dan bara apinya berada 2 hingga 4 meter di bawah permukaan tanah.
Sehingga tumbuhan apapun yang berada di atas tanah tersebut atau dipermukaan tanah itu seluruhnya akan luluh lantak dan tumbang karena akarnya sudah terbakar.

Untuk itulah kita meminta kepada seluruh lapisan masyarakat Meranti di setiap memasui musim kemarau agar tetap waspada terjadiya kebakaran hutan dan lahan.

Ditambahkannya, kepada masyarakat peduli api yang telah terbentuk di berbagai desa yang ada agar waspada dan siap siaga dengan peralatan yang dibutuhkan jika terjadi kebakaran.

"Jangan menungggu perintah, tapi segera lalukan tindakan jika mengetahui adanya kebakaran lahan Api sewaktu kecil akan mudah kita kendalikan, tapi jika dibiarkan menjadi besar maka akan sulit untuk dipadamkan,” sebutnya.***