Kemenangan Langka

Kemenangan Langka

SANTIAGO (HR)-Kolombia memetik kemenangan 1-0 saat menghadapi Brasil di lanjutan Copa America 2015. Hasil tersebut merupakan sesuatu yang jarang didapat oleh Los Cafeteros.

Menghadapi Brasil di laga kedua Grup C di Estadio Monumental David Arellano, Kamis (18/6), Kolombia bangkit dari kekalahan di pertandingan pertama dan meraih kemenangan. Gol tunggal kemenangan Kolombia dicetak oleh Jeison Murillo di babak pertama.

Kemenangan atas Brasil tergolong hal yang langka untuk Kolombia. Dari 29 kali pertemuan di semua kompetisi, termasuk pertandingan terakhir di Copa America, ini adalah kemenangan ketiga yang dicatatkan Kolombia.

Brasil memang dominan atas Kolombia. Selecao mencatatkan 18 kemenangan dan delapan hasil imbang sebelum akhirnya kalah di pertandingan pagi tadi.

Jarak antara kemenangan kedua dan ketiga Kolombia atas Brasil pun cukup lama. Sebelumnya, kali terakhir Kolombia mengalahkan Brasil terjadi 24 tahun lalu. Mereka mencatatkan kemenangan 2-0 atas Brasil, juga di ajang Copa America.

Sementara itu, kemenangan pertama atas Brasil diraih Kolombia di tahun 1985. Kolombia menang 1-0 dalam sebuah pertandingan persahabatan. Kemenangan tersebut didapat Kolombia di pertemuan ke-11 di antara kedua tim.

Kemenangan 1-0 atas Brasil ini menjaga peluang Kolombia untuk lolos dari fase grup. James Rodriguez dkk. kini mengumpulkan tiga poin dari dua laga dan duduk di urutan ketiga klasemen Grup C.

Pelatih tim nasional Brasil Dunga menyoroti kinerja wasit yang memimpin laga Selecao melawan Kolombia. Keributan di akhir laga juga disebut ada hubungannya dengan kinerja Enrique Osses.

Dua kartu merah mewarnai kemenangan Kolombia atas Brasil di laga lanjutan Grup C di ajang Copa America. Dua kartu merah itu dicabut oleh Osses pada akhir pertandingan.

Memang, dalam pertandingan yang berlangsung di Estadio Monumental David Arellano, Santiago, Kamis (18/6) pagi WIB itu, ada keributan saat akhir laga.

Kala pertandingan selesai, Neymar masih menendang bola hingga akhirnya mengenai punggung Pablo Armero. Akibatnya, Osses mencabut kartu kuning kedua untuk Neymar.

Dalam keributan itu, Neymar bukan satu-satunya pemain yang diganjar kartu merah. Pemain Los Cafeteros Carlos Bacca juga diacungi kartu merah.

Dunga mengamati bahwa keputusan Osses yang merugikan tim asal Brasil ini bukan untuk pertama kalinya.

Saat Corinthians melakoni pertandingan Copa Libertadores melawan klub asal Paraguay Guarani, Osses mengganjar dua kartu merah untuk wakil 'Negeri Samba'.

"Tak pernah baik saat kita membicarakan wasit saat laga berakhir. Saya berpikir jika Anda melihat apa yang terjadi, termasuk saat akhir laga, maka Anda harus menyimpulkan itu, maka itu ada hubungannya dengan wasit," kata Dunga di Reuters.

"Ada masalah yang mirip di laga Corinthians, saat wasit yang sama bertugas. Itu lebih dari satu kebetulan," imbuhnya.(dtc/ssc/pep)