ISQ Syek Ibrahim Rohul

Kantongi Izin Operasional

Kantongi Izin Operasional

PASIR PENGARAIAN(HR)- Institut Sains Alquran Syekh Ibrahim Kabupaten Rokan Hulu sebelumnya bernama Sekolah Tinggi Ilmu Quran Syekh Ibrahim telah mengantongi izin operasional dari Kementerian Agama Republik Indonesia.Hal itu dikuatkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor: 3334 Tahun 2014 yang diteken Direktur Jenderal Kemenag RI, Kamaruddin Amin, dikeluarkan pada 11 Juni 2015. Sesuai keputusan, izin operasional harus diperpanjang dalam dua tahun sekali.

Berkas izin operasional telah diserahkan oleh Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kemenag RI Prof Dr Asma Bachtiar MA kepada Bupati Rohul Achmad didampingi Kasubdidt Kelembagaan Dikti Kemenag RI Dr Mastuki MA, saat kunjungan kerja ke Pasir Pengaraian, Jumat (12/6).

Pada ekspos ISQ Rohul, sekaligus penyerahan berkas izin operasional di convention hall Masjid Agung Madani Islamic Center Pasir Pengaraian, Bupati Achmad mengakui semua fasilitas di ISQ serba digital.

Mulai Juni hingga Juli 2015, ISQ Rohul membuka penerimaan calon mahasiswa baru. Pada September 2015, mahasiswa sudah mulai kuliah perdana. Pengoperasian ISQ sendiri rencananya akan dibuka oleh Menteri Agama RI.

"Ruang belajar mahasiswa didesain serba digital. Ini untuk kenyaman belajar mengajar. Di sana juga ada klinik kesehatan dan tenaga medisnya," kata Bupati Achmad.

Menurut Achmad, dengan berdirinya institut ini, seluruh fasilitas di Islamic Center Pasir Pengaraian otomatis menjadi fasilitas ISQ, termasuk convention hall untuk seminar-seminar internasional yang mampu menampung sekitar 7500 orang. Apalagi, hall ini telah setaraf internasional.

"Selain fasilitas serba digital. Di Kampus ISQ juga akan ada mini marketnya, sehingga mahasiswa tidak perlu keluar asrama," ujarnya.

Selain itu, laboratorium Alquran digital juga dibangun dengan 42 seat atau tempat duduk untuk keperluan mahasiswa ISQ. Lapangan sepak bola, badminton, tenis lapangan, dan takraw juga telah dibangun oleh Pemkab Rohul di Lapangan Dataran Tinggi Rantau Baih atau Purna MTQ Riau.
"Diperkirakan untuk operasionalnya Rp3 miliar per tahun," ungkapnya.

Tak tanggung-tanggung, Pemkab Rohul juga merekrut 35 tenaga pengajar dari tamatan strata dua (S2) dan strata (S3), 12 Dosen, dan 5 staf Sekretariat/ Administrasi. Untuk tenaga ini akan dimasukkan dalam formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2015.

Meski proses penerimaan calon mahasiswa pada Juni-Juli 2015, namun calon mahasiswa ISQ Rohul juga telah mengikuti matrikulasi Bahasa Arab dengan pengajar DR Ghamdani dari Yaman.

"Tahun ajaran baru 2015, minimal mereka mengetahui dasar-dasar Bahasa Arab. Selama matrikulasi gratis. Tidak ada kapur saat perkuliahaan, semua serba digital," terangnya.

Sejauh ini, ungkap Achmad, sekitar 116 calon mahasiswa ISQ Rohul telah mendaftarkan diri melalui online, 44 orang di antaranya dari regional Sumatera, Nasional, dan Internasional atau dari Negara ASEAN.

Pemkab Rohul juga memberikan kuota kepada putra daerah, yakni 32 orang atau 2 orang per kecamatan. Begitu juga 24 orang dari Provinsi Riau atau 2 orang per Kabupaten/ Kota.

"Seluruh biaya asrama dan selama kuliah seluruhnya ditanggung oleh Pemkab Rokan Hulu," katanya.
Bupati Achmad mengakui rencana pendirian ISQ telah dilakukan Pemkab Rohul sejak Oktober 2014 lalu. Yakni dimulai pembentukan Yayasan Konsultasi dan studi banding.

Pada Maret-Mei 2015 lalu, Pemkab Rohul telah melakukan persiapan sarana dan prasarana, termasuk penerimaan tenaga pengajar administrasi.

"Proses penerimaan mahasiswa akan lebih perketat, sebab Pemkab Rohul benar-benar mencari orang-orang serius yang akan mengembangkan ilmu Alquran," jelas Achmad dan mengakui mahasiswa sengaja diasramakan agar mereka lebih konsentrasi dalam belajar.

Sementara, Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kemenag RI, Asma Bachtiar sangat yakin ISQ akan maju, apalagi Pemkab Rohul mendukung pendirian institut tersebut.

"Saya yakin, penggabungan antara sains dan teknologi akan mencetak generasi di bidang agama yang bisa menguasai dunia," jelas Bachtiar.

Menurut dia, ISQ sudah dua digit lebih maju. Apalagi, dari pemaparan Bupati Rohul, kampus dinilainya telah setaraf stau sesuai standar sebuah institut. Termasuk, standar tenaga pengajar telah terpenuhi, seperti dosen telah disediakan minimal 6 orang, belum lagi fasilitas teknologi pendukung perkuliahan.

Bachtiar berharap, nantinya para alumni ISQ Rohul bisa memajukan daerah berjuluk Negeri Seribu Suluk, dan mengharumkan nama daerah, baik di kancah nasional dan internasional.

Kedatangan pejabat dari Kemenag RI ini juga dihadiri oleh Wakil Bupati Rohul Hafith Syukri, Ketua DPRD Rohul Nasrul Hadi, kalangan pejabat di lingkungan Pemkab Rohul, serta unsur Forkompinda Rohul.(adv/humas)