jakarta (Hr)- Partai Gerindra mengizinkan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Djan Faridz, menitipkan kader ke mereka dalam pilkada serentak Desember mendatang. Upaya Djan untuk memfasilitasi kader di daerah karena konflik PPP belum selesai.

 

"Sebenarnya praktik titip menitip biasa. Kenapa? Karena belum tentu kader Gerindra itu terbaik semua di daerah masing-masing," kata Ketua DPP Partai Gerindra, Desmon J Mahesa, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (3/6)

Desmon menuturkan, dalam pilkada serentak mendatang partainya tidak akan memaksakan semua kader menjadi kandidat kepala daerah. Karena, setiap daerah mempunyai kekuatan partai yang berbeda. Selain itu, elektabilitas calon kepala daerah juga menjadi pertimbangan penting.

 

"Kalau lebih baik, ya dipertimbangkan lagi karena Gerindra tidak memaksakan harus kader. Kita punya kesepahaman yang sama PPP, Partai Golkar dan lain-lain. Jadi kalau saling menitip, ya biasa saja," katanya lagi.

 

Meskipun demikian, Wakil Ketua Komisi III itu mengatakan bahwa partainya masih memperhatikan pernyataan Djan Faridz. Dia berpendapat, kemungkinan menitip kader itu adalah pilihan terburuk yang bisa ditempuh oleh PPP.

 

"Ini omongan Pak Djan Faridz yang paling jelek kalau PPP enggak bisa ikut. Ini kan persoalannya," tuturnya.(vvc/dar)