Dompet Dhuafa Riau Luncurkan Program Serambi Budaya Silat.
Riaumandiri.co - Dompet Dhuafa Riau Sukses Melaksanakan Peresmian Program Serambi Budaya Silat Pangean Di Laman Silat Pendekar Mudo, Kelurahan Langgam, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Kamis (26/10).
Kegiatan ini dihadiri beberapa tokoh penting seperti GM Budaya Dompet Dhuafa, Bapak Herman Budianto, Datuk H. Saidina Abdullah sebagai guru silat Pangean dari Koto Tinggi, Bapak Hendi Mardika Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Riau, Rumpun Melayu Bersatu- Laskar Hulubalang Melayu Riau (RMB-LHMR) Kabupaten Pelalawan yang mewakili, Datuk Agus Salim sebagai tuan rumah Laman Silat Pendekar Mudo, Bapak M. Harlis, S.Sos sebagai Lurah Langgam, dan Bapak Asa Ari, S.Sos, M. Si selaku Camat Kec. Langgam
Program ini akan dilaksanakan setiap minggunya pada hari Sabtu Malam Minggu selama satu tahun kedepannya. Program Silat Pangean yang diinisiasi oleh Dompet Dhuafa Riau diharapkan dapat menggandeng anak-anak muda untuk lebih aktif melestarikan dan mempromosikan budaya-budaya lokal sampai ke anak cucu nanti.
Dompet Dhuafa Riau bekerjasama dengan Silat Pengean Kelurahan Langgam di Laman Silat Pendekar dalam menyukseskan program ini. Program silat Pangean ini berupaya untuk memperkenalkan budaya leluhur. Dari program ini Dompet Dhuafa Riau ingin menunjukkan bahwa silat bukan hanya sebagai seni bela diri melainkan jaga rohani agar terus seimbang antara jasmani dan rohani. Selain itu, budaya kita jadikan sebagai syiar dakwah Islam.
Program-program yang ditawarkan oleh Dompet Dhuafa selalu berbasis pada pemberdayaan masyarakat. Salah satunya ialah Silat Pangean yang diharapkan bisa melestarikan budaya dan tidak melupakan budaya yang ada di Indonesia yang seiring perkembangan zaman semakin ditinggalkan.
GM Budaya Dompet Dhuafa Ustad Herman Budianto mengatakan bahwa Budaya adalah salah satu kekayaan keberagaman di Indonesia. Pada zaman Rasulullah dakwah dengan pendekatan budaya. Betapa pentingnya melestarikan budaya yang ada di sekitar kita.
"Mari kita ajarkan kepada anak-anak muda untuk berlatih silat. Karena silat adalah salah satu identitas bangsa. Di Hongkong itu belajar kungfu, maka di Langgam belajar silat pangean. Jangan sampai budaya kita ini terkikis oleh zaman. Anak-anak kita tidak lagi mengenal budayanya sendiri. Menganggap budaya tidaklah penting, sehingga tidak ada lagi generasi penerus yang mau belajar dan pandai bersilat, terkhususnya silat pangean," katanya.
Silat memiliki banyak manfaatnya, pada silat diajarkan ilmu tasawuf, ilmu hakikat dan ilmu lainnya. Para pesilat melakukan pukulan untuk kebaikan bukan untuk mencelakai orang lain dan masih banyak lagi manfaat dari belajar silat.
Dalam kata sambutannya Hendi Mardika Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Riau menyampaikan harapan besar dari terselenggaranya Program Serambi Budaya Silat Pangean di Langgam ini bertujuan untuk melestarikan budaya silat agar tidak hilang dan terus terlestarikan hingga masa yang akan datang.
"Anak-anak muda mau belajar silat dan menjaga budaya kampungnya sendiri. Jangan sampai budaya ini hilang dari kehidupan kita terkhususnya budaya silat pangean," jelasnya.
