Masyarakat Khawatir Banjir Melanda

Masyarakat Khawatir Banjir Melanda

UJUNGTANJUNG (HR)-Masyarakat semakin khawatir akan muncul banjir susulan yang melanda pemukiman warga seperti di Kecamatan Tanah Putih dan Kecamatan Rantau Kopar.
Penyebab utama banjir, karena sampah bertumpuk dan dibiarkan yang akhirnya dibawa air hujan ke sungai serta penebangan pohon sembarangan dan perubahan lahan pertanian menjadi tempat pemukiman.
Salah seorang warga Tanah Putih, Anggi Sinaga (35), mengatakan, banjir bisa akan terus melanda beberapa daerah di Kecamatan Tanah Putih, khususnya mereka yang tinggal di bantaran sungai. Sebab, pemerintah belum serius mengatasi apa yang menjadi penyebab banjir.

“Pemerintah hanya fokus terhadap penanggulangan korban banjir. Kalau ada korban banjir, pemerintah hanya memberikan bantuan bahan pangan. Sementara apa yang menjadi penyebab banjir, tidak dilakukan penelitian yang seharusnya paling urgen dikerjakan. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Artinya penyebab banjir itu yang paling penting harus diatasi,” tegas Anggi, Jumat (8/5).

Menurutnya, penyebab banjir yang selama ini terjadi di Kecamatan Tanah Putih dan Rantau Kopar adalah karena tumpukan sampah yang jarang diangkut. Kemudian kesadaran masyarakat masih kurang dalam menjaga kebersihan lingkungan masing-masing.

Tak heran, masih mendominasi masyarakat membuang sampah sembarangan. Padahal, tanpa disadari hal sekecil itu, bisa menimbulkan bencana alam seperti banjir.

Penebangan pohon sembarangan juga penyebab banjir. Ketika pohon-pohon gundul, otomatis daerah resapan air berkurang. Sama halnya juga dengan lahan pertanian yang berubah fungsi menjadi tempat pemukiman warga.

“Pohon-pohon sudah mulai gundul. Lahan pertanian menjadi tempat pemukiman. Makanya kalau datang hujan, air seluruhnya masuk ke sungai. Padahal volume sungai tidak mampu lagi menampung air hujan, sehingga terjadilah banjir,” urainya.

Beberapa daerah di Kecamatan Tanah Putih dan Rantau Kopar sudah mengalami banjir, khususnya daerah aliran sungai. Ia berharap pemerintah memang sudah harus serius melakukan penanganannya.

“Jangan menunggu semakin banyak korban banjir. Secepat mungkin, harus dilakukan antisipasi," ulasnya.

Pendapat yang sama jugan dikatakan Pendi (30) warga Kecamatan Rantau Kopar, ia mengatakan, sangat prihatin melihat kondisi di beberapa daerah di Rohil yang semakin sering dilanda banjir.
 Penyebab banjir itu, menurut pandangannya, karena manusia sudah tidak bersahabat lagi dengan alam. (put)