BBM Naik, Angkutan dan Ojol Pekanbaru akan Sesuaikan Tarif

BBM Naik, Angkutan dan Ojol Pekanbaru akan Sesuaikan Tarif

RIAUMANDIRI.CO - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dinilai akan mendorong naiknya harga banyak hal di tengah masyarakat, tidak terkecuali tarif angkutan umum. Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Pekanbaru mengatakan bahwa kenaikan harga BBM membuat pengusaha juga akan menaikkan tarif angkutan.

Ketua Organda Pekanbaru, Sofyan Daulay mengatakan, dari awal pihaknya tidak setuju kenaikan harga BBM. "Organda sendiri dari dulu tidak setuju, karena dampaknya sangat besar bagi masyarakat, baik dari ekonomi maupun Organda di bidang transportasi," kata Sofyan, Ahad (4/9/2022).

Ia menjelaskan, kenaikan harga BBM akan membuat kesenjangan sosial terkait masalah tarif angkutan. "Memang kemarin itu banyak yang menelpon masalah terkait BBM naik ini terkait tarif. Jadi kami dari Organda kalau memang ada kenaikan, masalah tarif itu kan silahkan saja para pengusaha menaikkan," ungkapnya.

"Karena yang diatur oleh pemerintah masalah tarif itu kelas ekonomi, kalau masalah kelas eksekutif, masing-masing pihak perusahaan angkutan otobus yang menentukan tarifnya. Jadi silakan saja pengusaha angkutan menaikkan tarifnya dan itu yang kita sampaikan kepada kawan-kawan," sambungnya.

Lebih jauh dikatakan, dengan naiknya harga BBM, para pengusaha angkutan juga otomatis akan menaikkan harga tarif yang membuat masyarakat akan mikir dua kali untuk memakai angkutan.

"Otomatis memang naik, karena harga BBM itu dibandingkan dengan tarif sudah tidak sesuai, otomatis para pengusaha menaikkan tarifnya," tuturnya.

"Harapan Organda kepada pemerintah dan kami pun sudah bersuara mohon kenaikan BBM ditinjau ulang. Karena dampaknya itu nanti pasti yang kita rasakan masalah harga untuk masyarakat. Tentu masyarakat pun untuk memakai transportasi itu mereka sudah mikir-mikir karena tarifnya sudah naik," tutupnya.

Aliansi Komunitas Driver Online Tuntut Kenaikan Tarif


Ketua Komunitas MTB-Cymot, Cak Khozim mengatakan, Aliansi Komunitas Driver Online Pekanbaru meminta kepada aplikator yang ada untuk dapat menaikkan tarif. Jika hal ini tidak mendapat tanggapan dari aplikator, maka Aliansi Komunitas Driver online Pekanbaru akan meminta kebijakan dari pemerintah daerah.

"Para driver online sebenarnya sudah beberapa kali mengajukan kenaikan tarif taksi online ke aplikator, semenjak berubahnya BBM jenis Premium ke Pertalite. Tetapi hingga saat ini kenaikan tarif belum ada terealisasi dari masing-masing aplikator," kata Cak Khozim, Ahad (4/9).

Kata dia, permintaan tersebut dipenuhi, kini pemerintah kembali mengumumkan kenaikan harga BBM. Tentu ini sangat memberatkan para pelaku atau driver transportasi, termasuk juga taksi online.

"Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang akan dilakukan oleh aliansi Komunitas Driver online Pekanbaru. Pertama meminta kanaikan tarif ke aplikator, kedua akan menyurati DPRD Provinsi Riau melalui Komisi IV, dan ketiga jika langkah ini juga tidak terealisasi, maka Aliansi driver online akan melakukan aksi turun ke jalan," kata dia.




Tags BBM