Kepala Bekraf: Nilai Ekonomi Kreatif Capai Rp1.105 Triliun

Kepala Bekraf: Nilai Ekonomi Kreatif Capai Rp1.105 Triliun

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf menyatakan kontribusi ekonomi kreatif terhadap produk domestik bruto (PDB) tumbuh pesat, yakni meningkat Rp100 triliun setiap tahun.

Hal itu dia sampaikan dalam sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 142 tahun 2018 tentang Rencana Induk Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional, Selasa (15/10/2019) di Hotel Pangeran Pekanbaru.

"Awal saya menjabat nilai ekonomi kreatif dari ekonomi kita hanya Rp700 triliun, sekarang Rp1.105 triliun. Nilai ini termasuk besar di dunia. Proporsi atau porsi dari ekonomi kreatif paling besar adalah Amerika Serikat, yakni 11 persen dari ekonominya adalah ekonomi kreatif, yang kedua Korea Selatan 9 persen, dan yang ketiga Indonesia yaitu 7 persen. Kita jauh lebih besar dari Mersiko, Brasilia, dan Korea Selatan. Mudah-mudahan sampai 8 persen dari ekonomi kita adalah ekonomi kreatif," kata Triawan.


Menurut Triawan Munaf, untuk mewujudkan ekonomi kreatif diperlukan peranan daerah. Apalagi sekarang sudah ada UU tentang ekonomi kreatif dan juga Perpres Nomor 142 tahun 2018 tentang Rencana Induk Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional.

"Kita juga sudah memiliki satu konferensi dunia yang diinsiasi oleh Indonesia, yaitu World Conference on Creative Economy, yang sekaligus diakui oleh PBB. Dengan ini semua kita bisa menancapkan kepemimpinan kita di ekonomi kreatif di dunia," katanya.

"Jadi, kita harus optimis. Kita harus gerakkan ekonomi kreatif ini dengan masif dan cepat di seluruh Indonesia. Apalagi kemarin Presiden baru saja meresmikan keberadaan Palapa Ring yang mengkoneksikan kita di seluruh Indonesia dengan kecepatan yang sama. Apakah itu di Merauke atau di Sabang. Jadi tidak ada alasan lagi untuk tidak memajukan ekonomi kreatif," sebutnya.

Palapa Ring atau "Tol Langit" sendiri adalah infrastruktur internet yang terdiri atas kabel optik, microwave, dan menara BTS 4G, yang disiapkan pemerintah untuk menggenjot industri digital. Terutama dalam mewujudkan pemerataan akses telekomunikasi dan informasi, khususnya daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T), serta melahirkan lebih banyak peluang usaha berbasis internet.

"Karena dengan marketplace atau yang kita sebut seperti Bukalapak, Tokopedia atau apapun namanya, mereka memerlukan produk-produk ekonomi kreatif untuk mengisi ruang-ruang market mereka. Nah, ini kesempatan yang luar biasa untuk produk dari semua provinsi bahakan dari semua pelosok Nusantara, karena keberadaan Palapa Ring akan meningkatkan perputaran atau kontribusi ekonomi di seluruh Indonesia," jelasnya.

Oleh karena itu, kata Triawan, dirinya meminta seluruh pimpinan daerah, baik gubernur, bupati/wali kota untuk terus memahami apa itu ekonomi kreatif serta kontribusinya pada perekonomian dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Pada kesemptan yang sama Gubernur Riau Syamsur mengatakan dirinya meyamini bahwa ke depan ekonomi kreatif akan menjadi pilar yang besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau.

"Kita tidak bisa lagi bertumpu kepada migas dan juga tidak bisa selalu merasa nyaman dengan apa yang telah kita terima pada masa kini. Maka dari itu kita harus ada penetrasi produk-produk ekonomi terbaru agar bisa meningkatkan perekonomian kita secara berkelanjutan di masa yang akan datang," katanya.


Reporter: Rico Mardianto



Tags Ekonomi