Waspada PMK, Pemkab Kampar Dirikan 5 Pos Pemeriksaan Hewan

Waspada PMK, Pemkab Kampar Dirikan 5 Pos Pemeriksaan Hewan

RIAUMANDIRI.CO - Menghadapi Pelaksanaan Ibadah Qurban Tahun 1443 H atau 2022 M Kampar ditengah merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Indonesia, Pemda Kampar mengaktifkan beberapa pos ternak yang diaktifkan selama 24 Jam.

Hal ini mengantisipasi masuknnya hewan kurban yang terjangkit PMK, mengingat Kampar akan membutuhkan 7000 ekor hewan qurban baik kerbau, sapi dan kambing di Idul Adha mendatang.

Pendirian pos ternak ini telah beroperasi dua hari yang lalu yang berada di beberapa titik seperti Perbatasan Sumbar Riau di Kecamatan XIII Koto Kampar, Desa Silam Kecamatan Kuok, Kecamatan Tapung Hulu, Kecamatan Kampar Kiri dan kecamatan Tapung Hilir.


Pj Bupati Kampar Dr. H. Kamsol yang diwakili Sekda Yusri menyebut pndirian 5 pos ini sesuai dengan Keputusan menteri Pertanian nomor 242/Kpts/PK.320/M/2022 tentang penetapan daerah wabah penyakit Lumpy Skin Deseas (LSD) di Provinsi Riau dan Kabupaten Kampar termasuk dari 7 Kabupaten yang tertular.

"Menindaklanjuti hal tersebut Pemkab Kampar Telah membentuk Satgas terhadap penyebaran Penyakit menular bagi hewan ternak tersebut salah satu upaya adalah dengan mendirikan Pos keamanan yang berisikan personil dari unsur Polri , TNI, BPBD, dokter hewan, Satpol PP, Dinas Perhubungan, camat dan desa," papar Yusri saat meninjau Pos Keamanan Hewan di Desa Silam Kecamatan Kuok, Selasa (14/6) sore.

Sekda mengatakan bahwa persoalan ini harus cepat diantisipasi, apalagi beberapa minggu lagi akan melaksanakan hari raya kurban yang  akan membutuhkan banyak pasokan ternak. 

Dijelaskan Sekda, penyakit PMK tersebut menyebar dengan cepat mengikuti arus transportasi daging dan ternak, infeksi klinis yang terlihat pada hewan yang tertular antara lain demam tinggi hiperselipasi sebagian ada lepuh di lidah dan rongga mulut pincang luka dan kaki diakhiri dengan lepasnya kuku pada sapi sulit berdiri dan menular sangat cepat dalam satu kawanan kandang. 

Sekda juga mengatakan bahwa akan melakukan upaya pencegahan diantaranya melakukan pengawasan terhadap lalu lintas hewan, pelarangan pemasukan ternak dari daerah tertular pemantauan terhadap pemotongan hewan dan sosialisasi penyakit PMK kepada masyarakat oleh semua pihak terkait. 

"Mulai hari ini seluruh ternak yang akan masuk ke kampar dan akan keluar dari kampar akan kita isolasi dan akan membuatkan tim Satgas berkaitan penularan penyakit menular ini, tidak ada satu hewan yang lolos dari daerah yang terjangkit yang masuk kesini kita akan stop semuanya" ujar Sekda didampingi Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan dan kesehatan Hewan Kabupaten Kampar Syahrizal, Kakan Satpol PP Nurbit, Camat Kuok Herman dan Kepala Pelaksana BPBD Agustar.

"Jika masyarakat masih ingin mengkonsumsi daging, tentunya harus mengikuti prosedur dan ketentuan yang berlaku, kita harus waspada konsumsi atau sembelih kerbau, sapi dan kambing yang berasal dari Kabupaten Kampar semdiri," ingat Yusri



Tags Kesehatan