Jefry Noer Sepuluh Besar Bupati Terbaik Nasional

Sabtu, 18 April 2015 - 09:20 WIB
Bupati Kampar, Jefry Noer, menjamu para tamu dari konsultan Bappenas dan Wakil Bupati Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara, Ruksamin di kawasan P4S Karya Nyata, Kubang Jaya, Siak Hulu, Kampar, Jumat (17/4).

SIAK HULU(HR)- Wakil Bupati Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara, Ruksamin, menyatakan Bupati Kampar, Jefry Noer, masuk dalam sepuluh besar bupati terbaik di Indonesia, karena inovasinya yang baik dan menghasilkan karya nyata.

"Dari 540 kabupaten di Indonesia tidak sampai sepuluh orang bupati yang seperti Jefry Noer. Ini bukan hanya sekedar konsep, namun karya nyata," kata Ruksamin, saat berkunjung ke lokasi Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Karya Nyata, Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kampar, Jumat (17/4) siang.

Ketika itu, Ruksamin diajak Jefry melihat lahan percontohan Program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE). Program tersebut merupakan program terbaru Pemkab Kampar untuk mengentaskan kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh.
"Program ini mengedepankan pemanfaatan lahan sempit untuk menghasilkan berbagai kebutuhan rumah tangga yang lebih dari cukup," kata Bupati Jefry Noer.

Di atas lahan seribu meter persegi itu, nantinya setiap rumah tangga dapat memelihara empat ekor sapi bila sapinya merupakan Sapi Brahmana, namun bila yang dipelihara Sapi Bali maka jumlahnya bisa enam ekor dan untuk lahan seluas 1.500 meter persegi, maka akan bisa lebih banyak lagi.

Kemudian, dibangun pula lokasi untuk pemeliharaan ayam petelor dengan hasil lebih kurang 50 butir telor per hari. Selanjutnya juga ada kolam untuk perikanan. Sementara untuk tanaman, rumah tangga mandiri dapat menanam berbagai jenis sayuran yang menjadi kebutuhan pokok, mulai dari bawang, jamur, cabai, dan lainnya.

Selanjutnya dari sapi yang dipelihara tersebut, juga akan menghasilkan lebih kurang 40 liter urine per hari yang akan diolah menjadi biourine. Harganya bisa mencapai Rp25 ribu per liter. Biourine dapat digunakan untuk pupuk perkebunan berkualitas tinggi, begitu juga dengan kotoran padat yang dihasilkan sapi, juga dapat menghasilkan biogas sebagai alternatif bahan bakar.

Jefry Noer mengatakan, melalui program ini masyarakat benar-benar akan sejahtera jika serius melaksanakannya. Karena hasilnya tidak main-main, bisa membuat masyarakat yang tadinya miskin menjadi jutawan dan tidak kebingungan untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.

Melihat hal ini, Ruksamin, mengatakan, program yang dijalankan Pemkab Kampar ini sangat potensial dan pantas dikembangkan dan dicontoh seluruh daerah kabupateh di Indonesia.

"Saya yakin, dalam waktu kurang dua tahun ini Kampar akan bebas dari kemiskinan seperti yang ditargetkan bupati," katanya.(adv/humas )

Editor:

Terkini

Terpopuler