HUT Pekanbaru ke-237, Warga: Madani, tapi Lapo Tuak Terang-terangan

Kamis, 24 Juni 2021 - 15:18 WIB
Istimewa

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Kota Pekanbaru tengah merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-237 pada Rabu, 23 Juni 2021. Perayaan ini diiringi kondisi kurang membahagiakan akibat lonjakan pasien Covid-19 yang membuat Pekanbaru berada di zona merah penyebaran Covid-19.

Sementara itu, beberapa kalangan mengomentari hasil kinerja pemerintah setempat yang dianggap banyak kekurangan terutama soal banjir dan sampah yang menumpuk. 

"Di ulang tahun Pekanbaru ke-237 masih banyak kekurangan, salah satunya sampah yang masih berserakan di jalan raya. Pelayanan publik juga masih kurang. Jalanan macet terutama di simpang Garuda Sakti, jarang sekali ada polisi di sana," ungkap warga Pekanbaru, Riki Cahyadi saat ditemui Haluan Riau, Rabu (23/6).

Riki mengungkapkan keadaan banjir yang terus menerus terjadi karena hujan tidak teratasi dengan baik. Anak-anak sungai belum dinormalisasi, sedangkan wali kota sibuk mengurus pembangunan di Tenanyan Raya. 

"Mudahan mudahan segera diperbaiki. Mudah-mudahan kita juga bisa bangkit dari Covid-19," tuturnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Adrian Eka Putra selaku mahasiswa. Ia mengatakan, konsep Pekanbaru sebagai Kota Madani tidak tercapai. Sebab tempat-tempat hiburan berbau maksiat masih banyak bertebaran bahkan dibuka terang-terangan.

"Kalau dari aku konsep madani udah enggak ada lagi di Kota Pekanbaru. Kita tahu madani ini kental dengan kesan Islami, tapi tempat hiburan malam makin menjamur. Lapo tuak, karaoke remang-remang makin terang-terangan di Pekanbaru ini. Belum lagi setiap minggu ada aja kedapatan hotel atau motel di Pekanbaru ini remaja dan orang dewasa mesum di sana," ucap Adrian Eka Putra 

"Dari tahun-tahun lalu katanya Kota Pekanbaru ini mau dijadikan smart and entreprenuer city. Nah wujudkanlah itu ya kan," sambungnya

Sedangkan dari sisi pelajar, Muhammad Avin mengatakan mulai kewalahan dengan kebijakan pemerintah tentang belajar via online yang dirasa kurang efektif dan terlalu lama diberlakukan. Apalagi dengan adanya tugas menumpuk yang sulit dipahami sebab belum pernah dipelajari sebelumnya.

"Tolonglah sampaikan ke pemerintah kak, biarkan lah kami sekolah. Soalnya yang bikin kesal itu, tugas dikasih banyak-banyak tapi enggak tau mau jawab apa karena belum dipelajari sebelumnya. Enggak efektif kali," ucapnya.

Editor: M Ihsan Yurin

Tags

Terkini

Terpopuler