Peneliti Ungkap Virus Corona Segera Mati di Air Mendidih dan Bertahan di Besi

Sabtu, 01 Agustus 2020 - 14:26 WIB
lustrasi penyebaran virus corona. (Shutterstock)

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Sebuah studi yang dilakukan oleh para ilmuwan Rusia menunjukkan bahwa air dapat membunuh virus Covid-19 dalam waktu 72 jam, namun tergantung pada suhu.

Menyadur Anadolu Agency, menurut sebuah studi oleh Pusat Penelitian Negara Virologi dan VEKTOR Bioteknologi, ketahanan virus Covid-19 tergantung pada suhu air - di suhu ruangan, 90 persen partikel virus mati dalam 24 jam dan 99,9 persen dalam 72 jam.

Air pada suhu mendidih dapat membunuh virus Sars-CoV-2 sepenuhnya dan dengan instan, kata penelitian yang diterbitkan pada hari Kamis oleh Layanan Federal Rusia untuk Kesejahteraan Manusia.

Penelitian juga menunjukkan bahwa virus dapat hidup di air dalam kondisi tertentu, tetapi tidak berkembang biak di laut atau air tawar.

Para ilmuwan juga menunjukkan bahwa virus tetap aktif hingga 48 jam pada permukaan stainless steel, linoleum, kaca, plastik, dan keramik.

Penelitian menemukan bahwa virus itu tidak stabil dan sebagian besar disinfektan rumah tangga efektif untuk membasminya.

Ini menunjukkan bahwa etil dan isopropil alkohol konsentrasi 30 persen dapat membunuh hingga satu juta partikel virus dalam setengah menit, bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa membutuhkan konsentrasi lebih dari 60 persen.

Menurut penelitian tersebut, disinfektan dengan klorin memiliki efektivitas yang sama, sepenuhnya membersihkan permukaan Sars-CoV-2 dalam waktu 30 detik.

Aplikasi untuk uji coba vaksin

Menurut laporan media Rusia, vaksin Covid-19 pertama Rusia - dikembangkan oleh Gamaleya National Research Center - dapat beredar di masyarakat pada 15 Agustus.

Informasi tersebut dikonfirmasi oleh Wakil Perdana Menteri Tatyana Golikova, yang mengatakan vaksin direncanakan mulai produksi massal pada bulan September.

Uji klinis pada 1.600 orang lainnya akan dimulai setelah pendaftaran dan akan terus berlanjut bersama dengan proses produksi.

Vaksin lain yang dikembangkan oleh Kementerian Pertahanan diperkirakan akan mendapatkan "registrasi bersyarat" yang sama pada bulan September dan produksinya kemungkinan akan diluncurkan pada bulan Oktober.

Pihak berwenang Rusia sedang kebut vaksin karena negara itu mendekati musim gugur dan musim dingin, yang biasanya membawa lonjakan dalam kasus-kasus infeksi virus flu biasa, flu, dan pernapasan akut.

Untuk memfasilitasi pengumpulan data, pengembang membuat aplikasi seluler khusus untuk orang yang divaksinasi untuk melacak kondisi kesehatan mereka setelah dilakukan uji coba, kata Menteri Kesehatan Mikhail Murashko.

Dia menambahkan bahwa dua vaksin lain sedang dalam proses pemeriksaan oleh para ahli agar mendapatkan izin untuk melakukan uji klinis.

Menteri Kesehatan Rusia mengatakan hampir 100.000 pasien Covid-19, termasuk lebih dari 8.000 dalam kondisi serius, saat ini sedang dirawat di rumah sakit di seluruh Rusia, sementara sekitar 90.000 orang dengan gejala ringan sedang menjalani karantina di rumah masing-masing.

Editor: Nandra F Piliang

Tags

Terkini

Terpopuler