Heboh, Cewek Berhijab Dilecehkan di Bandara, Ini Faktanya

Selasa, 23 Juni 2020 - 16:24 WIB
Foto: Zainab Merchant saat memasuki bandara hingga diminta membuka celana (Instagram)

RIAUMANDIRI.ID - Sebuah unggahan viral menggambarkan sosok seorang cewek berhijab yang dilecehkan saat pemeriksaan di salah satu bandara di Amerika Serikta. Seperti apa faktanya?

Mulanya, cerita ini diketahui lewat unggahan akun Instagram @justiceforgeorgefloyd. Diunggah pada 23 Juni 2020 lalu, tampak sebuah foto wanita berhijab yang tengah diperiksa badannya oleh seorang petugas bandara.

Dalam caption, disebutkan wanita itu merupakan seorang muslim berumur 27 tahun bernama Zainab Merchant. Diceritakan, ia mendapat perlakuan kurang pantas oleh petugas Bandara Boston yang mengeceknya saat itu.

"Wanita ini dipaksa menurunkan celananya menjelang pemeriksaan fisik di Bandara Boston. Bagian pribadinya bahkan ditepuk di depan umum," bunyi caption-nya.

Tak sampai situ, petugas berwenang bandara yang melakukan pengecekan bahkan disebut melepas celana dalamnya. Sang wanita pun berkilah ia sedang menstruasi, tapi petugas malah mengancam untuk menangkapnya apabila tak mau digeledah.

Lantas, bagaimana fakta insiden ini?

Seperti dilansir dari Global News, insiden itu terjadi pada tahun 2017. Namun, insiden ini ramai dibicarakan usai Merchant mengajukan pengaduan melalui American Civil Liberties Union (ACLU) pada Agustus 2018. Zainab Merchant merupakan lulusan Universitas Harvard dan pendiri situs web Zrights Studios.

Komplain yang diajukan terhadap Departemen Keamanan Dalam Negeri, Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) dan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) AS menuntut penjelasan tentang mengapa Merchant berulang kali menjadi subjek pemeriksaan ketat. ACLU mengatakan mereka mencurigai Merchant ada dalam daftar pengawasan federal.

ACLU merinci beberapa pemeriksaan terhadap Merchant yang telah dilakukan sejak September 2016, termasuk beberapa yang melibatkan perjalanan dari dan ke Kanada.

Dikatakan Merchant, dia harus menunggu keamanan bandara untuk menghubungi pejabat-pejabat Washington DC untuk mengizinkan perjalanannya, yang seringkali memakan waktu beberapa jam.

Dia biasanya tidak memiliki masalah memasuki Kanada, tetapi dia telah ketinggalan penerbangan pulang karena penahanan.

Saat kembali ke AS dari Toronto, Kanada pada Maret 2017, petugas bea cukai AS diduga membuka tas Merchant dan memeriksa isinya, termasuk pakaian dalam, di tempat umum.

ACLU mengatakan mereka juga menanyakan beberapa pertanyaan padanya, termasuk, "Apakah Anda mendukung ISIS?"

Tetapi insiden yang memicu komplain itu terjadi sekitar setahun kemudian, ketika Merchant bepergian dari Orlando ke Boston untuk kuliah. Keluhan tersebut menggambarkan kejadian tersebut.

"Begitu berada di dalam ruangan (pribadi), petugas wanita kedua menepuk Merchant, mengangkat bajunya untuk melihat jahitan di perutnya, dan mengecek di daerah selangkangannya. Petugas kemudian meminta Merchant untuk membuka celananya. Karena ketakutan, dia melakukannya, memperlihatkan pembalut menstruasinya," tulis penjelasan ACLU.

Editor: Mohd Moralis

Tags

Terkini

Terpopuler