Dikeroyok Wasit, Pelatih Karate Riau Pecah Hidung

Sabtu, 28 Maret 2015 - 19:36 WIB
Feri Moniaga

PEKANBARU, RIAU MANDIRI.CO-Pelatih karate Riau, Feri Moniaga dikeroyok oleh oknum wasit PB Forki yang memimpin pertandingan di Kejurnas Piala Mendagri 2015, Jumat (27/3/2015) di Tangerang Banten. Akibat tindakan tidak terpuji itu, Feri Moniga mengalami pecah hidung.

Tidak terima dengan tindakan itu, Feri melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pamulang, Tangerang, Banten.

"Betul, pelatih kita dikeroyok oleh wasit karena melakukan protes terhadap hasil pertandingan," ujar asisten pelatih karate Riau, Alam Suryo kepada Riau Mandiri.co yang dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Sabtu (27/3/2015).

Alam menceritakan kronologis kejadiannya yang diawali dengan pertandingan antara karateka Riau, Isnani Ria Saputri menghadapi karateka DKI di babak penyisihan. Saat itu, Isnani sudah unggul 6-5, namun tiba-tiba layar skor padam saat pertandingan berakhir.

Panitia yang memiliki catatan waktu menyebut waktu sudah habis, namun pihak DKI protes sehingga wasit mengambil keputusan sepihak dengan memberikan tambahan waktu tiga detik. Keputusan tersebut sempat diprotes pelatih Feri Moniaga, namun tidak digubris dan pertandingan tetap dilanjutkan.

Saat pertandingan dengan waktu tambahan itu, karateka DKI Jakarta tersebut mendapatkan satu poin sehingga skor akhir menjadi 6-6. Kemudian saat keputusan pemenang, wasit memberikan kemenangan untuk DKI dengan skor 4-1.

Tidak terima dengan keputusan itu, Feri Moniaga melakukan protes kepada dewan wasit yang bernama Yani dari perguruan Inkado. Sayang, bukannya penjelasan yang didapat malahan pukulan yang diterima oleh Feri Moniaga.

"Ada lebih dari tiga orang yang melakukan pengeroyokan terhadap Feri Moniaga. Akibatnya, hidung Feri pecah dan banyak mengeluarkan darah," jelas Alam.

Ketua Forki Riau, H Dheni Kurnia yang dikonfirmasi Riau Mandiri.Co mengaku pihaknya tidak menerima dengan kejadian tersebut. Malahan saat kejadian itu, Dheni Kurnia langsung menelpon Ketua Umum PB Forki Jendral Gatot Nurmantyo.

"Saya sudah melakukan komunikasi dengan Ketum PB Forki. Namun demikian, kita juga secara tertulis melayangkan surat protes kepada panitia yang ditembuskan ke KONI Pusat, KONI Riau, PB Forki dan PB Tako sebagai induk perguruan dari Feri Moniaga," jelas Dheni yang juga pengurus PB Forki itu.

Dalam surat itu kita meminta PB Forki untuk memberikan skorsing kepada wasit-wasit yang melakukan tindakan pengeroyokan tersebut. Selain itu, untuk persoalan pidana pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib untuk diusut.

"Kita minta PB Forki untuk menghukum wasit yang main hakim sendiri. Soal, pidananya kita tidak mau berdamai karena ini mencoreng nama Riau," tegas Ketua PWI Riau itu. (pep)
 

Editor:

Terkini

Terpopuler