Trik Kalibrasi Baterai Ponsel Android Tanpa Root

Senin, 04 November 2019 - 22:28 WIB
Ilustrasi

RIAUMANDIRI.ID - Baterai merupakan komponen penting pada ponsel apa pun. Beberapa vendor menyarankan pengguna ponsel untuk melakukan kalibrasi baterai secara berkala untuk menjaga performa baterai tetap prima. 

Kalibrasi baterai bisa dilakukan di ponsel yang menjalankan sistem operasi Android maupun iOS. Tapi ada beberapa mitos yang mengelilingi praktek ini. 

Lantas, apa itu kalibrasi baterai? Bagaimana cara melakukannya? Berikut cara kalibrasi baterai di ponsel Android versi tanpa root atau tanpa askses super user:

1. Apa Itu Kalibrasi Baterai

Untuk memahami apa itu kalibrasi baterai kalian harus mengetahui cara kerja baterai ponsel terlebih dahulu. Saat ini, sebagian besar ponsel menggunakan baterai lithium-ion (Li-ion) atau lithium-polymer (Li-po).

Tiap baterai ponsel memiliki chip pintar yang mengirimkan sinyal yang mengindikasikan berapa level baterai saat ini. Ponsel Android kalian menerima sinyal ini dan menampilkannya di layar ponsel. 

Chip pintar ini mencoba membaca berapa banyak energi yang disimpan di dalam baterai. Agar hasil bacanya lebih akurat, chip harus memahami kapasitas baterai. Jika baterai benar-benar kosong hingga 0%, kemudian diisi penuh hingga 100%, chip akan memahami kapasitasnya.

Semakin sering kalian menggunakan ponsel, baterai ponsel habis dan terisi di berbagai titik. Cara penggunaan dan pengisian yang acak ini bisa membuat hasil baca chip menjadi tidak akurat. 

Intinya, chip dan kapasitas baterai di titik ini sudah tidak terkalibrasi. Untuk mengetahui kapasitas baterai yang lebih akurat, kalian perlu melakukan kalibrasi. 

2. Kalibrasi Baterai Ponsel Tanpa Root

Kalibrasi baterai biasanya bisa dilakukan di ponsel Android yang telah di-root dan menggunakan aplikasi khusus. Tapi, jika ponsel kalian tidak di-root kalian bisa menggunakan cara kalibrasi baterai secara "fisik".

Cara kalibrasi baterai di ponsel Android tanpa root sebenarnya sederhana saja. Pertama kosongkan baterai sepenuhnya hingga 0%. 

Jangan charge ponsel selagi mengosongkan baterai. Biarkan saja ponsel tetap bekerja hingga akhirnya mati sendiri. 

Setelah ponsel mati, restart hingga akhirnya mati lagi. Walaupun baterai sudah di level 0% masih ada sedikit cadangan yang tersimpan. 

Dalam kondisi ponsel yang mati, charge ponsel hingga mencapai level 100%. Setelah benar-benar penuh, cabut charger dan nyalakan ponsel. Indikator baterai mungkin tidak memperlihatkan angka 100%, lanjutkan dengan mengisi baterai lagi hingga mencapai 100% setelah itu cabut charger. 

Satu siklus mengosongkan baterai dan mengisinya lagi hingga penuh memungkinkan chip untuk mengkalibrasi dan membaca indikator baterai dengan lebih akurat.

3. Mitos Seputar Kalibrasi Baterai

Salah satu mitos seputar kalibrasi baterai yang banyak dipercaya adalah manfaat dan fungsinya. Patut dicatat, manfaat kalibrasi baterai bukan untuk meningkatkan daya tahan dan usia baterai. Kalibrasi baterai hanya berfungsi untuk memperoleh pengamatan daya tahan baterai yang lebih akurat.

Selain itu, beberapa aplikasi kalibrasi baterai juga sering membicarakan file BatteryStats.bin yang bisa ditemukan di bagian dalam sistem Android. Banyak pihak yang mengklaim bahwa dengan menghapus file ini akan meningkatkan kinerja dan daya tahan baterai, tapi klaim ini salah besar. 

Dikutip dari MakeUseOf.com, Senin (4/11/2019) teknisi Google sudah mengonfirmasi bahwa menghapus file BatteryStats.bin tidak memiliki dampak apapun terhadap level baterai yang ditampilkan maupun daya tahan baterai. 

File ini hanya menyimpan data tentang layanan apa saja yang menggunakan baterai saat tidak diisi. Catatan ini juga selalu di-reset setiap baterai diisi hingga level 80% dan kemudian dilepas dari charger.

4. Kalibrasi Baterai, Perlu Atau Tidak?

Sebagian besar pengguna ponsel Android tidak perlu melakukan kalibrasi baterai. Pasalnya kombinasi chip pintar yang digunakan baterai dan cara pintar Android membaca statistik baterai, sudah lebih cukup untuk membaca kapasitas baterai dengan akurat.

Algoritma dan sensor yang lebih pintar ini bisa membantu ponsel Android untuk mengkalibrasi baterai secara otomatis tanpa perlu melakukan cara di atas. Baterai ponsel biasanya akan dikalibrasi secara otomatis begitu masuk ke mode "low battery" dan kemudian diisi sampai penuh.

Kalian bisa melakukan kalibrasi baterai jika merasa level baterai yang ditampilkan tidak akurat. Misalnya jika ponsel awalnya menampilkan baterai tersisa 30% tapi dalam waktu singkat turun menjadi 5% dan mendadak mati, itu tanda dari baterai yang tidak terkalibrasi. 

Kalian juga bisa melakukan kalibrasi baterai jika saat ponsel sedang di-charge baterai bisa terisi hingga 80-90% dengan cepat, tapi begitu dicabut dan hanya digunakan sebentar, baterai langsung berkurang dengan drastis.

Atau jika kalian menggunakan ponsel yang telah lama tidak digunakan. Sebelum menggunakan ponsel yang telah disimpan hingga berbulan-bulan ada baiknya lakukan kalibrasi baterai.

Kalibrasi baterai juga tidak disarankan dilakukan terlalu sering. Karena baterai lithium-ion yang dikosongkan hingga sepenuhnya bisa mengurangi daya tahan dan usia baterai.    

Editor: Nandra F Piliang

Terkini

Terpopuler