Merasa Berjasa Tapi Tak Dapat Jatah Menteri, Hanura Kecewa

Sabtu, 26 Oktober 2019 - 13:48 WIB
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Hanura Bona Simanjuntak dalam sebuah diskusi di Kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (26/10/2019). (KOMPAS.com/Haryantipuspasari) 

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Hanura Bona Simanjuntak mengatakan, sebagai salah satu partai pengusung pasangan Jokowi-Ma'ruf pada Pemilu 2019, wajar pihaknya kecewa karena tak dapat jatah kursi menteri di Kabinet Indonesia Maju. 

"Wajar kalau dari beberapa daerah, beberapa kader kami ada kemarahan, ada kekecewaan bahwa tidak ada semacam penilaian yang khusus untuk Partai Hanura," kata Bona dalam sebuah diskusi di Kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (26/10/2019). 

Bona mengatakan, perjuangan Hanura dalam memenangkan Jokowi-Ma'ruf cukup masif, bahkan partainya sampai kehilangan kursi di DPR RI. 

"Bahkan salah satu mungkin, Direktur TKN (Tim Kampanye Nasional) nya pun dari Hanura dan tetapi dalam perjalanannya kami memang kami bahkan harus berkorban sehingga tidak ada kursi lagi di Parlemen," ujar dia. 

Kendati demikian, Bona memahami pemilihan anggota kabinet adalah hak prerogatif presiden. Menurut Bona, Jokowi sudah mengajak Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang terkait penyusunan kabinet kerja. Namun, keputusan akhir tetap bergantung pada Presiden Jokowi. 

"Pasti diajak bicara, ketum pasti diajak bicara. Kemudian bahkan bercanda waktu itu, daftar nama sudah canda-canda biasa. Pada dasarnya kami memberikan SDM kami yang luar biasa yang mempuni kepada Pak Jokowi, tetapi yang ini juga bagian dari pada hak prerogatif beliau," tutur Bona. 

Partai Hanura masih menunggu apabila presiden masih membutuhkan posisi di kabinet kerja. "Belum (ikhlas), tapi masih menunggu," ujar dia.**
 

Editor: AA Rahman

Terkini

Terpopuler