Tiga Aliran Kepercayaan Menyimpang Ditemukan di Pekanbaru

Kamis, 03 Oktober 2019 - 20:59 WIB
Ilustrasi Balai Kerajaan Saksi Yehuwa

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU – Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan dalam Masyarakat (Pakem) menemukan tiga kepercayaan menyimpang di Kota Pekanbaru. Aliran itu sedang diawasi untuk mencegah konflik di masyarakat.

Tiga aliran itu adalah Saksi Yehuwa, Sinshe Bukkyo dan aliran pengobatan ilmu pelindung kehidupan.

"Ini ajaran yang menyimpang dari ajaran agama yang diakui di Indonesia," ujar Kepala Sub Seksi A Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Pekanbaru, Yopentinu Adi Nugraha, Kamis (3/10/2019).

Yopen menjelaskan, Saksi Yehuwa adalah ajaran yang mirip Kristiani. Ajaran ini tidak mengakui ada salib, Natal pada 25 Desember dan Yesus sebagai utusan Tuhan. "Ajaran ini tidak Kristen dan tidak pula Islam," ucap Yopen.

Sementara Sinshe Bukkyo adalah aliran dari Jepang yang telah diterapkan oleh sejumlah orang di Pekanbaru. Aliran ini masih dipertanyakan karena tidak masuk dalam Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi).

Untuk ilmu pelindung kehidupan, adalah aliran yang berkedok pengobatan alternatif. Dalam pengobatan, pada pasien diajarkan tidak perlu membaca Alquran dan salat.

"Namun dalam pengobatan itu diajarkan bahwa manusia tidak perlu melakukan ibadah seperti membaca Alquran dan salat. Dalam ajaran mereka, ibadah itu sudah ada dalam diri manusia," jelas Yopen.

Tiga aliran penyimpang itu dibicarakan dalam rapat Tim Paket yang terdiri dari Kejaksaan Negeri Pekanbaru, Badan Intelijen Negara (BIN) Pekanbaru, Dinas Kebudayaan Pekanbaru, Forum Komunikasi Umat Beragama Pekanbaru, Kesbangpol Pekanbaru, Kementerian Agama Pekanbaru dan Kodim 0213 Pekanbaru.

Yopen menyebutkan, tiga aliran itu sudah ditemukan di Kota Pekanbaru. Namun, dia tidak bisa menyebutkan di mana saja kelompok tersebut berada karena belum ada data pasti.

"Kami masih melakukan penyelidikan," ucap Yopen.

Yopen menyebutkan, langkah itu perlu dilakukan sebagai bentuk antisipasi agar tidak terjadi konflik di tengah masyarakat. Menurutnya, aliran itu baru disebarkan secara individu.

Editor: Nandra F Piliang

Terkini

Terpopuler