Teken MoU, Unilak-Chevron Bantu Masyarakat Melalui Program Bank Sampah

Selasa, 16 Juli 2019 - 12:15 WIB
Rektor Unilak Hasnati menandatangani MoU disaksikan GM Corporate Affairs Asset PT CPI Sukamto Tamrin dan Walikota Pekanbaru Firdaus di Ruang VIP Gedung Pustaka Unilak, Selasa (16/7/2019).

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Untuk membantu masyarakat dalam mengatasi persoalan sampah dan meningkatkan kepedulian lingkungan, Universitas Lancang Kuning (Unilak) bersama dengan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) menjalin kerja sama program pengelolaan bank sampah. Program ini tidak hanya mendorong lingkungan menjadi bersih, tapi juga memberikan manfaat secara ekonomi bagi masyarakat sekitar. 

Kerja sama dituangkan dalam Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang ditandatangani oleh Rektor Unilak Dr Hj Hasnati, SH, MH dan GM Corporate Affairs Asset PT CPI Sukamto Tamrin di Ruang VIP Gedung Pustaka Unilak, Selasa (16/7/2019).

Kerja sama ini didasari oleh kesamaan pemahaman antara Unilak dan PT CPI dalam membantu masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan sampah di tiga wilayah, yakni Rumbai Pesisir (Kota Pekanbaru), Minas (Kabupaten Siak), dan Duri (Kabupaten Bengkalis). 

Rektor Unilak Dr Hj. Hasnati dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada PT CPI atas kerja sama ini. 

"Semoga ke depan kerja sama dengan PT CPI dapat terus dieratkan dan ditingkatkan. Ini merupakan bukti kepedulian PT CPI kepada perguruan tinggi dan masyarakat sekitar karena sangat bermanfaat," katanya. 

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Pekanbaru, Pemerintah Kabupaten Siak dan Bengkalis atas dukungan kerja sama dalam pengelolaan bank sampah.

Dijelaskan Rektor, program ini merupakan bagian dari Tri Darma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian masyarakat. Melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Unilak dan PT CPI berperan dalam mengatasi persoalan sampah yang sebenarnya dapat memiliki nilai ekonomi jika dikelola dengan baik dan benar. 

Sementara itu, GM Corporate Affairs Asset PT CPI Sukamto Tamrin dalam sambutannya mengatakan, nota kesepahaman berdurasi satu tahun ini merupakan salah satu program pengembangan masyarakat dari PT CPI di bidang lingkungan.

"Melalui program kemitraan dengan Universitas Lancang Kuning, kami berharap dapat mengembangkan Program Bank Sampah ke wilayah operasi PT CPI lainnya, yakni di Kecamatan Rumbai Pesisir dan Minas. Sebelumnya, Program Bank Sampah berjalan sukses di Pematang Pudu, Kecamatan Mandau," paparnya. 

Lingkup kerja sama yang tercakup dalam nota kesepahaman dengan Unilak meliputi pelaksanaan sosialisasi, pelatihan teknis, pendampingan, pemantauan, dan evaluasi pengelolaan program Bank Sampah. Kerja sama ini juga merupakan bagian dari program kemitraan PT CPI dengan perguruan tinggi di Riau, salah satunya Unilak.

Program Bank Sampah telah berjalan sejak tahun 2015, yang dimulai dengan proyek pilot di Kelurahan Pematang Pudu, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, yang dikelola melalui kelompok usaha berbasis lingkungan Bank Sampah Pematang Pudu Bersih. 

Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pengelolaan limbah rumah tangga dan penanganan masalah sampah di wilayah Pematang Pudu. 

Kelompok ini telah berkembang dengan melakukan sosialisasi pengelolaan sampah, pembentukan unit-unit bank sampah, pelatihan daur ulang sampah, dan berbagai hal yang berhubungan dengan peningkatan nilai ekonomi masyarakat melalui sampah melalui pendampingan yang diberikan oleh mitra pelaksana program bank sampah PT CPI.

Ditambahkan Sukamto, beberapa program investasi sosial PT CPI lainnya di bidang lingkungan pada tahun 2019 ini adalah Konservasi mangrove di Riau (Dumai dan Bengkalis) dan Teluk Jakarta; Konservasi hutan dan gajah Riau; serta Restorasi gambut, yang nota kesepahamannya telah ditandatangani bersama Badan Restorasi Gambut pada pekan lalu

Dalam acara penandatanganan MoU ini juga hadir Walikota Pekanbaru Firdaus, Asisten II Pemkab Bengkalis Indra Putra, jajaran kepala dinas, camat dan lurah Pekanbaru, Siak di tiga lokasi program bank sampah.

Editor: Rico Mardianto

Tags

Terkini

Terpopuler