Pengembang Divinity dan Baldur’s Gate 3 Dihantam Reaksi Keras soal Penggunaan GenAI
Riaumandiri.co - Larian Studios, pengembang di balik Divinity dan Baldur’s Gate 3, menjadi studio terbaru yang menuai kontroversi setelah mengakui penggunaan kecerdasan buatan generatif dalam proses pengembangan gim. Meski demikian, Swen Vincke meminta para pemain untuk tidak langsung khawatir. Studio ini sebelumnya mencuri perhatian dunia pada 2023 lewat kesuksesan besar Baldur’s Gate 3. Pada ajang The Game Awards tahun ini, Larian kembali mengejutkan publik dengan trailer Divinity yang penuh unsur gore dan bernuansa dewasa.
Pengumuman Divinity di The Game Awards menjadi salah satu momen paling ramai dibicarakan. Namun, euforia tersebut perlahan berubah menjadi perdebatan, menyusul pernyataan Vincke yang terbuka terhadap pemanfaatan GenAI. Sepanjang tahun ini, penggunaan kecerdasan buatan dalam industri gim memang menjadi topik yang sangat memecah pendapat. Sebagian menganggapnya sekadar alat bantu, sementara yang lain melihatnya sebagai bentuk plagiarisme instan. Vincke sendiri menegaskan bahwa ia akan tetap melangkah maju dengan teknologi ini, sebuah sikap yang jelas tidak akan memuaskan semua penggemar, meski masih ada sisi positif yang ia tawarkan.
GenAI Dipakai di Tahap Awal, Larian Diterpa Gelombang Kritik
Dalam wawancara dengan Bloomberg, Vincke menjelaskan bahwa penggunaan GenAI di Larian hanya terjadi pada tahap pengembangan awal dan tidak akan muncul dalam produk akhir. Teknologi ini dimanfaatkan untuk keperluan seperti pembuatan prototipe, presentasi internal, serta konten sementara. Namun, pernyataannya bahwa GenAI sempat digunakan dalam proses concept art menjadi pemicu utama reaksi keras dari komunitas.
Setelah laporan Bloomberg terbit, perdebatan langsung merebak di Reddit dan forum gim besar seperti ResetEra. Banyak pemain menyatakan kekecewaan terhadap arah yang diambil Larian. Dalam wawancara tersebut, Vincke menyebut bahwa sebagian besar tim menerima cara perusahaan memanfaatkan GenAI, meskipun diakui tidak semua karyawan sepakat dengan keputusan tersebut.
Larian Tegaskan Gim Tetap Dibuat oleh Manusia
Vincke kembali menekankan bahwa seluruh gim Larian akan tetap berfokus pada karya manusia. Ia menyatakan bahwa semua dialog ditulis sendiri dan seluruh aktor tetap manusia, tanpa keterlibatan AI dalam produk akhir. Bagi sebagian orang, penggunaan GenAI sebatas placeholder dianggap masih bisa diterima karena tidak memengaruhi hasil akhir. Namun, pihak lain berpendapat bahwa langkah ini tetap berisiko menggerus peran penting, terutama bagi concept artist.
Sebelumnya, sejumlah karyawan Larian juga pernah menyuarakan pandangan keras soal AI. Salah satunya adalah direktur penerbitan Michael Douse yang sempat menulis di media sosial bahwa seniman AI sangat menjengkelkan.
Reaksi publik pun terbelah. Ada yang merasa kecewa, ada pula yang bersikap santai terhadap penggunaan GenAI oleh Larian Studios. Mengingat isu ini masih sangat sensitif, publik menunggu apakah Vincke akan kembali memberikan penjelasan lanjutan atau memilih meredam polemik secara perlahan. Meski jaminan bahwa gim mendatang Larian tidak akan memuat konten AI cukup melegakan, kekhawatiran tetap ada mengenai dampak penggunaan teknologi ini pada tahap pengembangan selanjutnya, terutama karena fase awal tersebut sering kali sangat menentukan arah keseluruhan produksi.(MG/AND)